Pasca Erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Bau Belerang Masih Menyengat

- Sabtu, 3 Agustus 2019 | 14:30 WIB
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Aroma belerang masih menyengat pasca erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang terjadi pada, Kamis (1/8/2019). Tinggi kolom abu yang dikeluarkan kurang lebih 180 meter dari dasar kawah.

Sebelumnya, pada 26 Juli 2019 lalu, Gunung Tangkuban Parahu juga mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 200 meter.

Warga pemukiman kebun teh Sukawana, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, sudah sepekan lebih menghirup aroma belerang yang menyengat.

Ketua RW 12 Desa Karyawangi (kebun teh Sukawana), Dayat (37), mengatakan aroma bau belerang timbul dengan tidak menentu. Menurut dia aroma bau belerang timbul seiring adanya aktifitas vulkanik di Tangkuban Parahu.

"Kadang-kadang dari pagi sampai sore juga bau, tergantung itu (erupsi)," kata Dayat di gerbang pos penjagaan kebun teh Sukawana, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (3/8/2019).

Ia menambahkan, saat erupsi pertama 26 Juli 2019 lalu, abu vulkanik sempat turun di pemukiman warga dengan ketebalan mencapai setengah centimeter disertai aroma belerang yang sangat menyengat.

"Itu yang paling parah, bau nya paling terasa," katanya.

Menurutnya, belum ada warga yang mengalami sesak nafas akibat peristiwa fenomena alam tersebut. Namun, sejumlah warga mengeluh akibat peternakan dan pengolahan daun teh yang terganggu.

Hingga kini sejumlah petugas dari Basarnas, Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah turun untuk memberikan bantuan. Ia mengatakan bantuan diterima adalah masker untuk mengantisipasi sesak napas.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X