Bupati Bogor: Jelang 22 Mei Tidak Perlu Ada Lagi 'People Power'

- Jumat, 17 Mei 2019 | 08:25 WIB
ANTARA
ANTARA

Bupati Bogor Jawa Barat, Ade Yasin meminta masyarakatnya tidak melakukan gerakan yang belakangan ramai diistilahkan sebagai 'People Power' jelang pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 22 Mei 2019.

"Tidak perlu lagi seperti yang ada di berita, people power. People power itu waktu kita menyalurkan hak suara pada 17 april 2019, itu people power," kata Ade Yasin usai menghadiri Multaqo Ulama di Aula Tegar Beriman, Cibinong Kabupaten Bogor, Kamis.

Meski begitu, ia mengaku tetap berkoordinasi dengan Kepolisian maupun TNI untuk mengantisipasi adanya gerakan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.
"Alhamdulillah Kabupaten Bogor sangat aman, nyaman dan kondusif. Kita percaya pada penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu," ujarnya.

Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, semestinya masyarakat Bogor menjadikan ia bersama Wakilnya, Iwan Setiawan yang berasal dari Partai Gerindra sebagai contoh kerukunan. Karena, meski keduanya berbeda pilihan dalam kontestasi Pilpres 2019, tapi Ade menganggap hubungannya dengan Iwan selalu harmonis.

"Kita saja bisa berdampingan dengan akrab, mengapa masyarakat tidak bisa," kata Ade Yasin.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Mukri Aji di tempat yang sama bahwa Multaqo ulama ini menghasilkan delapan poin pesan damai.

"Kita hargai dan hormati keputusan politik rakyat, serta menjaga atau mengawal proses politik atau tahapan pemilu tersebut sesuai dengan mekanisme yang ada secara damai, konstitusional, aman dan tertib demi kesinambungan pembangunan nasional," ujarnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X