AHY: Kita Harus Pahami Sumber Masalah di Pemilu Agar Polarisasi Tidak Terjadi

- Kamis, 4 Agustus 2022 | 03:50 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Instagram/@agusyudhoyono)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Instagram/@agusyudhoyono)

Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap perhelatan Pemilu 2024 bisa menghadirkan kepemimpinan yang semakin membawa perubahan dan kebaikan bagi bangsa Indonesia.

Ia juga tidak mempermasalahkan berapa poros koalisi yang bakal hadir dalam Pemilu 2024. Tetapi lebih kepada meredam sumber masalah yang dikhwatirkan dapat menimbulkan polarisasi.

“Sebetulnya bukan masalah 2 atau 3 poros lebih baik, atau berapa pun jumlahnya, karena pada akhirnya kalau kita tidak melihat sumber masalah, maka berapa pun jumlah poros, siapapun yang mengikuti pemilu, maka bisa menimbulkan prahara sekaligus polarisasi,” kata AHY, Rabu (3/8/2022).

AHY menyebut terdapat 3 permasalahan demokrasi di Indonesia sekarang ini. Pertama, misalnya mengenai money politics atau politik uang. Pratik ini menurutnya sangat berbahaya, karena bisa membuat pihak yang memiliki uang saja untuk berkuasa.

“Di sini banyak generasi muda, saya juga mengajak, mari kita sama-sama kawal pemilu ini agar tidak terjadi eksploitasi politik uang yang berlebihan, vote buying, ini bahaya, karena hanya mereka yang memiliki uang akhirnya, yang bisa menguasai politik dan pada akhirnya mengawaki negara kita,” tutur AHY.

Kedua permasalahannya adalah politik identitas. Ia bilang bukan sesuatu yang baru memang, sejak dulu sudah ada, tetapi jika dieksploitasi secara berlebihan, politik agama, suku, ras dan identitas lainnya, maka ini berbahaya.

"Ini hanya menimbulkan perpecahan di antara kita dan sentimen itu akan diteruskan ke generasi selanjutnya, anak cucu kita, costnya terlalu tinggi,” ungkap AHY.

Permasalahan terakhir, sambung AHY, adalah politik fitnah, hoax, fake news, black campaign, ini juga selalu menjadi masalah bersama, serta kita tenggelam dalam tsunami informasi dan sekaligus disinformasi.

Baca Juga: Tanggapi Wacana Duet Anies-AHY, Partai Golkar Bilang Begini

Oleh karena itu, mari kita memiliki sebuah mekanisme sebagai bangsa untuk melawan itu semua, jangan dibiarkan, bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer-buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan di antara sesama bangsa Indonesia.

"Kalau kita berkomitmen semua itu, 2 pasang, 3 pasang, 4 pasang, atau berapa pun, Indonesia tidak akan pecah, dan Pemilu kita berkualitas dan Indonesia akan semakin maju ke depan,” lanjut AHY.

Generasi Muda

AHY juga kembali menegaskan komitmennya dalam mencegah polarisasi saat Pemilu 2024 nanti. Pasalnya terutama bagi generasi muda, jumlahnya semakin besar, diperkirakan generasi milenial ditambah dengan generasi Z, termasuk pemilih pemula di dalamnya.

Kemudian akan berada di komposisi 60% dari total jumlah pemilih di 2024, jumlahnya besar, mereka yang paling aktif, dan mereka yang paling dinamis, termasuk di dalam ruang digital democracy. Generasi muda Indonesia menurut AHY semakin memiliki kecerdasan dalam berpolitik dan berdemokrasi.

“Yang saya maksud dengan literasi, bukan hanya meningkatkan jumlah partisipasi dalam pemilu, atau hanya dihitung dengan secara kuantitatif dalam aspek voters turn out, itu penting, saya yakin kita semua akan semakin senang jika semakin banyak yang datang ke TPS, tapi pada akhirnya, demokrasi tidak boleh dihitung hanya dari regularitas penyelenggaraan Pemilu," jelas AHY.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X