Ketika kenaikan harga dan langkanya minyak goreng usai, kini masyarakat kembali dibuat frustrasi dengan langkanya gas subsidi 3 kg atau gas melon di kios-kios.
Keluhan yang sekaligus masalah dalam kehidupan sehari-hari ini, dialami oleh warga Deli Serdang, Sumatera Utara. bernama Wawan.
Lelaki kelahiran 1997 itu merupakan seorang pedagang gorengan di Jalan Marindal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Belakangan ini, Wawan mengaku kesulitan mencari gas subsidi 3 kg di kios-kios. Kalaupun ada, harga gas 3 kg mengalami kenaikan harga yang enggak kira-kira. Gas 3 kg biasanya seharga Rp19 ribu kini naik menjadi Rp23ribu-Rp25 ribu per buah.
"Sebelumnya minyak naik dan susah dicari. Ini giliran gas susah didapatkan," kata Wawan sembari menghela napas, Senin (18/7/2022).
Karena langkanya gas elpiji 3 kg, Wawan terpaksa mengurangi produksi dagangannya. Hal ini tentu memengaruhi pendapatan sehari-hari. Kalau biasanya Wawan bisa mengantongi Rp500 ribu sampai Rp1 juta per hari, kini ia cuma bisa membawa pulang uang Rp300 ribuan saja per hari.
Karena kian mengganggu mata pencahariannya, Wawan akhirnya menyampaikan keresahannya melalui sepenggal surat untuk Presiden Joko Widodo. Isi suratnya yakni:
"Kelangkaan gas menjadi dampak buruk bagi pedagang. Karena kami sehari-hari mengunakan gas. Semoga pemerintah bisa mengatasi kelangkaan gas dan menormalkan harga gas kembali.”
Wawan berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga gas elpiji 3 kilogram demi keberlangsungan usaha para pedagang kecil.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.