Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons kedekatan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis (9/3/2023).
Cak Imin mengaku tidak khawatir dengan keakraban Prabowo dan Ganjar yang disebut-sebut berpeluang diduetkan pada Pilpres 2024. Sebab, Gerindra dan PKB sudah berkomitmen menjalin kerja sama politik yang ditandai dengan terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
“Ya tidak ada (khawatir), karena kita sudah berkomitmen ya, nanti keputusan ada ya, terakhir nanti diputuskan dengan saya dan pak Prabowo,” kata Cak Imin usai acara lomba lari Women’s Day Run 10K di Jakarta, Minggu (12/3/2023).
“Tentu komunikasi politik dengan siapa pun itu biasa,” sambungnya.
Cak Imin menilai, kedekatan Prabowo dan Ganjar merupakan bentuk konsolidasi demokrasi agar proses politik menjelang Pemilu berlangsung kondusif.
“Kedekatan tokoh-tokoh satu dengan yang lain sangat penting untuk konsolidasi demokrasi kita sehingga semua proses politik, seleksi politik kita berjalan dengan kondusif, saling menghargai dan menghormati,” tuturnya.
Baca Juga: Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Belum Umunkan Capres-Cawapres, Cak Imin Beri Alasannya
Menurut Cak Imin sosok Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo merupakan tokoh-tokoh yang berpotensi maju dalam konstestasi elektoral 2024. Ia pun menyambut positif kedekatan kedua tokoh tersebut.
“Pertemuan pak Ganjar dengan Prabowo sebagai masing-masing memiliki potensi untuk berkompetisi adalah pertemuan yang sangat positif buat persiapan kita semua yang kondusif,” ungkapnya
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai Prabowo dan Ganjar adalah pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang ideal.
Baca Juga: KPK Sita Tas Louis Vuitton, Tumi hingga iPhone dari Eks Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
"Pak Prabowo punya pengalaman sebagai capres. Jadi, konstruksi yang ideal bisa saja Prabowo berdampingan dengan ganjar. Artinya, Prabowo capres dan ganjar sebagai cawapresnya," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (9/3/2023).
Ujang menuturkan, Prabowo memiliki pengalaman di beberapa edisi pemilu. Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini pernah mengikuti kontestasi elektoral pada 2004, 2009, 2014, dan 2019. Sementara itu, Ganjar yang belum memiliki pengalaman, selayaknya maju menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Bagus, positif dan menjadi sesuatu yang rasional saja. Karena, kan, survei juga mengatakan Prabowo-Ganjar dan Anies selalu masuk tiga besar," ungkap Ujang.
