Menteri BUMN Erick Thohir mendorong pengadaan bus listrik sebagai bagian peningkatan jumlah kendaraan umum. Hal itu sebagai upaya Kementerian BUMN menjaga kelestarian lingkungan dengan menekan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM.
Menurut Erick Thohir, pengadaan bus listrik sangat diperlukan untuk mengakomodasi dari pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum.
Selain itu, Erick Thohir juga menyatakan akan mengeluarkan aturan bagi BUMN-BUMN agar menggunakan sepeda motor dan mobil listrik sebagai kendaraan operasional.
"Kendaraan umum harus ditingkatkan. Makanya tadi mengusulkan bus listrik. Lalu, BUMN akan mengeluarkan Permen Transisi Perusahaan BUMN harus menggunakan motor dan mobil listrik, masa waktu misalnya dua hingga tiga tahun," ujar Erick Thohir, 8 September 2022.
Erick Thohir mengatakan, rencana tersebut masih terus digodok sehingga bisa menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sebab, lanjut Erick Thohir, ia tidak mau kebijakan yang dikeluarkannya justru akan membebankan BUMN-BUMN.
"Jangan sampai kita bebani BUMN juga akhirnya balik ke kita, oh karena bapak harus melakukan ini, kita ongkosnya jadi gede. Kan sebenarnya enggak seperti itu, yang namanya pengadaan motor dan bus listrik bisa sewa," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan, sebenarnya BUMN telah memiliki blueprint atau gagasan untuk bisa mengurangi penggunaan BBM. Salah satunya, penggunaan Biofuel di mana campuran dari Solar dengan minyak kelapa sawit mentah (CPO).
"Sekarang, kita mengusulkan juga ethanol, Seperti di Brazil, Thailand, India nah itu kita lakukan," kata dia.
Erick Thohir menambahkan, pihaknya juga mengerahkan BUMN konstruksi membuat banyak hunian dekat stasiun kereta api atau TOD. Hal ini agar, masyarakat tidak perlu jauh menuju stasiun kereta api. Tentunya, itu juga sebagai upaya mengurangi penggunaan BBM.
