Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Yusril Kenang Pernah Tengahi Konflik dengan Najib Razak

- Kamis, 24 November 2022 | 17:19 WIB
Yusril ucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia yang baru. (Facebook/Yusril Ihza Mahendra)
Yusril ucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia yang baru. (Facebook/Yusril Ihza Mahendra)

Yusril Ihza Mahendra mantan Menteri era SBY mengucapkan selamat atas terpilihnya Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru usai menang Pemilu tapi tidak memperoleh suara mayoritas di Parlemen.

Untuk itu Anwar Ibrahim sebut Yusril masih mempunyai tantangan untuk membentuk pemerintahan yang stabil dengan menarik dukungan suara mayoritas di Parlemen.

"Saya ucapkan selamat dan tahniah setinggi-tingginya kepada senior saya Anwar Ibrahim yang sore ini dilantik oleh Yang Di-Pertuan Agong sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru," kata Yusril melalui media sosialnya seperti yang dikutip Indozone, Kamis (24/11/2022).

Walaupun Pemilu Malaysia kali ini tidak berhasil menciptakan kekuatan mayoritas di Parlemen, tetapi koalisi yang multi etnik yang dipimpin Anwar, Pakatan Harapan, adalah kelompok terbesar di Parlemen dengan 82 dari 212 kursi Parlemen.

Baca juga: Breaking News: Anwar Ibrahim Resmi Ditunjuk Raja Sebagai Perdana Menteri Malaysia

Sementara koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyidin Yasin memperoleh 73 kursi. Koalisi ketiga, Barisan Nasional pimpinan Zahid Hamidy hanya mempunyai 30 kursi. Yang Di-Pertuan Agong (Raja Federal Malaysia) mulanya berharap Anwar dan Muhyidin dapat membangun koalisi.

Sebab koalisi besar Anwar dan Muhyidin menguasai 155 kursi. Itu berarti akan tercipta pemerintahan mayoritas yang stabil di Malaysia yang sekian lama mengalami instabilitas politik. Tetapi, Muhyidin menolak membangun koalisi besar dengan Anwar.

"Raja akhirnya menunjuk Anwar sebagai PM mengingat koalisnya punya kursi terbesar di Parlemen, walau masih jauh dari mayoritas sederhana 112 kursi. Keputusan Raja saya anggap tepat, karena pemerintah baru harus segera dibentuk usai Pemilu," kata Yusril.

Keputusan Raja diambil setelah mendengar masukan pendapat dari majelis raja-raja Melayu, yang terdiri atas 9 sultan yang eksis di Malaysia.

Tugas Anwar selanjutnya adalah berunding dengan pemimpin Barisan Nasional pimpinan Zahid Hamidy untuk mencapai mayoritas di Parlemen.

Koalisi besar Pakatan Harapan dengan Barisan Nasional, walaupun tentu tidak mudah dilakukan, baru menghasilkan dukungan 113 anggota Parlemen. Walau sudah melebihi mayoritas sederhana (112), tokoh pemerintahannya masih terancam digoyang oposisi di Parlemen.

Lain halnya jika sekiranya Ust. Hadi Awang, pemimpin PAS, berhasil ditarik keluar oleh Anwar dari koalisi Muhyidin dan kembali bergabung ke dalam Pakatan Harapan pimpinan Anwar, maka dukungan terhadap PM Anwar Ibrahim di Parlemen akan menjadi 123, mengingat PAS punya 40 kursi.

Namun tidak mudah menarik Barisan Nasional bergabung ke koalisi Pakatan Harapan, sebagaimana juga tidak mudah menarik PAS keluar dari koalisi Muhyidin dan bergabung dengan Anwar. Namun, saya yakin Anwar piawai mengatasi keadaan sulit ini mengingat pengalamannya yang sajgat luas.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X