PLN: Kebakaran Terjadi Karena Instalasi Listik Yang tidak Sesuai Peruntukannya

- Kamis, 24 November 2022 | 10:22 WIB
Ilustrasi kebakaran. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)
Ilustrasi kebakaran. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan menegaskan, kebakaran di DKI Jakarta karena korsleting listrik.

Ia menerangkan bahwa PLN telah melalukan edukasi dengan Kementerian Sumber Daya Manusia (SDM) bahwa seluruh fasilitas yang menggunkan listrik harus memiliki sertifikasi layak operasi.

"Soal konsleting sebetulnya kami kan sudah melakukan beberapa hal pencegahan, misalnya dengan edukasi oleh Kementrian SDM bahwa seluruh fasilitas dan rumah  yang memanfaatkan listrik. Jaringan nya harus di eee sertifikasi oleh sertifikat layak operasi," ujar Doddy di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022)

Doddy mengatakan, sertifikasi layak operasi tersebut hanya berlaku selama 10 tahun. Sehingga harus melakukan pemeriksaan ulang untuk kembali mendaptakn sertifikat layak operasi.

"Sertifikat layak operasi itu ada masa berlakunya misalnya 10 tahun, masa  berlaku itu memang harus diperiksa ulang," sebut Doddy.

Ia juga mencontohkan, kebakaran terjadi karena instalasi listrik yang biasanya terjadi pada rumah lama karena menggunakan instalasi listrik tidak sesuai dengan peruntukannya.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Seluruh Ponpes Rusak Terdampak Gempa Cianjur untuk Didata

"Nah memang ini sangat sering terjadi  karena rumah lama, tiba ada yang nama dulunya pakai kipas angin sekarang pakai ac, yang dulunya 1 lantai sekarang 2 laintai, yang dulu kamar hanya dibawah sekarang menjadi 3. Nah ini tentu harus diperiksa kembali instalasi listriknya," sambung Doddy.

Namun, menurut Doddy banyak ditemukannya sertifikasi layak operasi yang berbeda dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Menurut Doddy, beban yang berlebihan membuat kabel penghantar lebih panas. Sehingga menyebabkan kebakaran.

Baca Juga: BUMD DKI: Pembangunan Kampung Susun Bayam Masih Dalam Proses Audit

"Tentu dibanyak kesempatan, memang apa yang tertera di sertifikat layak operasi itu berbeda dengan kenyataanya yang sekarang terjadi. Sehingga sekarang ada keberatan kabel penghantar yang tadinya cukup, menjadi panas," terang Doddy.

Terlebih Doddy menyatakan, masyarakat masih menumpuk staker listrik 3 sampai 4 tumpukan. Yang tentunya hal tersebut sangatlah berbahaya. Oleh karena itu, menurut Doddy saat ini PLN sedang melakukan kampanye dalam menggunakan listrik secara aman.

"Kemudian juga kadang-kadang (masyarakat) menumpuk staker listrik sampai 3 dan 4 tumpukan. Nah ini kan kita kampanyekan supaya  gimana aman menggunakan listrik," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X