Presiden Jokowi Bakal Bertemu Putin dan Zelenskiy, Anggota DPR Ini Buka Suara

- Jumat, 24 Juni 2022 | 19:46 WIB
Kiri-kanan: Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Joko Widodo, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (REUTERS/ANTARA FOTO)
Kiri-kanan: Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Joko Widodo, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (REUTERS/ANTARA FOTO)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kerja ke ke Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menyambut baik rencana Presiden Jokowi itu. Bobby menilai Jokowi bak tokoh perdamaian dunia.

"Sebuah langkah Pak Jokowi sebagai tokoh perdamaian yang jenius, bukan hanya di Indonesia saja, seperti yang pernah disampaikan Prof Mahbubani, tapi layak disebut Tokoh Perdamaian Dunia 'The Peacemaker'," kata Bobby kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).

Bagi dirinya, rencana Jokowi bakal menjadi bentuk kontribusi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. Jokowi, kata dia, juga akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan hal itu.

Terpisah, Pengamat Hubungan Internasional Pipip A. Rifai Hasan mengatakan, rencana pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin sangat relevan untuk membicarakan resolusi damai. 

Pasalnya, sebagai Ketua KTT G20, Jokowi memiliki niat yang baik dalam menghadirkan kedamaian buat dua negara itu lewat pengaruhnya di KTT G20. Jokowi sendiri mempunyai tujuan mulia dari pendirian negara Republik Indonesia, yaitu bertekad untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia.

“Saya kira memang sebagai ketua KTT G20 itu sangat relevan ya, Pak Jokowi mempunyai niat seperti itu, tapi harus disadari juga bahwa saya melihat efeknya akan sangat terbatas sekali, dan tidak bisa diharapkan serta merta Rusia-Ukraina bisa berkompromi atau berdamai,” kata Rifai.

Baca Juga: Dukung Jokowi Temui Presiden Rusia dan Ukraina, DPR: Bisa Berperan Jaga Perdamaian Dunia

Dia bilang masalah antara dua negara Eropa Timur itu sangat besar, yakni menyangkut kepentingan strategi dua negara itu, yakni Rusia yang merasa terancam jika Ukraina masuk dalam keanggotaan NATO. Kemudian Ukraina sendiri merasa terancam oleh Rusia bila tidak ada Perlindungan dari negara sekutu, yakni negara-negara keanggotaan NATO.

“Karena masalah itu sangat besar sekali dan menyangkut kepentingan strategi dari Rusia, dan juga kepentingan barat yang bermain di situ, karena Rusia merasa tidak aman dengan sikap Ukraina yang bermesraan dengan barat,” tuturnya.

Rifai Hasan, kunjungan ini sebagai hal yang luar biasa. Sebab, Jokowi merupakan Presiden pertama di benua Asia yang akan melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina. Namun Rifai Hasan mengingatkan Presiden Jokowi bahwa Rusia memiliki kepentingan yang sangat besar.

“Bukan hanya Indonesia ya, tapi ada negara lain juga. Sampai Putin mencapai tujuannya baru mungkin bisa selesai, misalkan melumpuhkan kekuatan militer Ukraina yang kemudian tidak lagi menjadi ancaman bagi Rusia, dan barat juga harus berpikir ulang untuk tidak memperluas NATO,” jelasnya.

Dia sangat bersyukur atas sikap Indonesia yang tidak berpihak pada negara manapun baik Rusia atau Ukraina, meski sulit tapi baik bagi Indonesia.

“Kalau kunjungan itu untuk melakukan kompromi perdamaian antara Rusia dan Ukraina saya kira sulit, namun baik buat posisi Indonesia,” tutupnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X