Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, belum terpikirkan untuk berduet dengan Prabowo Subianto atau Anies Baswedan di Pilpres 2024.
“Belum ada terpikir sama sekali,” kata Cak Imin kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).
Dia mengatakan, setiap langkah politik PKB bakal dibicarakan dengan Partai Gerindra sebagai mitra Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Baca Juga: Punya Target 100 Perwakilan di DPR, PKB Sindir PPP hanya Raih 19 Kursi
“Pokoknya semua langkah saya harus konsultasi dan koordinasi dengan Gerindra,” ujar Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin menuturkan, setiap partai politik (parpol) saling mengamati pergerakan satu sama lain soal Capres-Cawapres.
“Ibarat kompetisi, saling mengintai kompetitor. Saling melihat,” tuturnya.
Wakil Ketua DPR ini menganalogikan, setiap parpol masih menutup kartu masing-masing. Setiap parpol menunggu kartu lawan, menurutnya.
“Jadi, semua pada tidak mau buka kartu. Sebab, kalau kartu yang keluar beda, kita keluarin kartu beda. Jadi, hari ini, semua stuck menunggu kartu lawan,” tandas Cak Imin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan dukungan kepada Cak Imin sebagai capres, merupakan hasil forum tertinggi partai, yaitu Muktamar.
“DPP PKB sesuai dengan hasil muktamar sudah memutuskan agar Gus Muhaimin (Muhaimin Iskandar) dapat maju menjadi pemimpin nasional baik presiden maupun capres,” kata Jazilul saat memberikan sambutan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).
“Namun, saya bersikukuh (Cak Imin) tetap capres. Dan, kita sudah melakukan koalisi dengan partai Gerindra meskipun sampai hari ini belum diputuskan pasangan presiden dan cawapres dari koalisi itu,” imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Jazilul, untuk cawapres pendamping Cak Imin, mungkin Prabowo atau Anies.
Baca Juga: PKB: Cak Imin Jadi Capres, Cawapresnya Boleh Prabowo atau Anies Baswedan
