Gelar Aksi Protes, Para Aktivis Pakai Baju Crop Top Sebagai Langkah Sindir Raja Thailand

- Kamis, 24 Desember 2020 | 18:04 WIB
Protes melawan monarki di pusat perbelanjaan Siam Paragon di Bangkok. (Photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)
Protes melawan monarki di pusat perbelanjaan Siam Paragon di Bangkok. (Photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)

Beberapa pemimpin protes paling terkenal di Thailand mengenakan pakaian model crop top saat melakukan protes di sebuah tempat perbelanjaan di Bangkok pada Minggu (20/12/2020) lalu.

Dilansir dari The Star, Kamis (24/12/2020), aksi protes itu digelar di sebuah pusat perbelanjaan sebagai bentuk sindiran kepada Raja Maha Vajiralongkorn.

Pakaian model crop top adalah adalah salah sandang yang digunakan oleh Raja Thailand sehingga menarik perhatian dunia dan sempat muncul di tabloid Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Setidaknya 35 aktivis saat ini menghadapi dakwaan di bawah undang-undang lese majeste adalah Napasin Trirayapiwat yang berusia 16 tahun.

-
Protes melawan monarki di pusat perbelanjaan Siam Paragon di Bangkok. (Photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)

"Jika kita tidak memperjuangkan Naphasin hari ini, tidak ada yang akan aman untuk mengungkapkan pendapat mereka," kata Parit 'Penguin' Chiwarak, salah aktivis yang ikut dalam aksi protes itu.

Baca juga: Terkait 1.400 Foto Tanpa Busana Selir Raja Thailand, Diduga Ada Motif Dendam

Parit 'Penguin' Chiwarak sendiri juga menghadapi tuduhan penghinaan kerajaan yang bisa dihukum penjara hingga 15 tahun.

-
Protes melawan monarki di pusat perbelanjaan Siam Paragon di Bangkok. (Photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)

Pihak Istana Kerajaan Thailand belum memberikan komentar dan belum memberikan tindakan sejak dimulainya protes pada bulan Juli.

Di samping itu, Juru bicara pemerintah Anucha Buropchaisri mengatakan lese majeste digunakan sesuai dengan hukum dan bukan untuk memblokir kebebasan berekspresi.

-
Protes melawan monarki di pusat perbelanjaan Siam Paragon di Bangkok. (Photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)

Sekelompok kaum loyalis Kerajaan Thailand meneriaki para pemimpin protes sebelum dibubarkan oleh penjaga keamanan pusat perbelanjaan. Para pemimpin protes yang diikuti oleh puluhan pendukung berpose di luar toko pakaian yang menjual baju yang didesain oleh salah satu putri raja. Banyak pembeli yang merasa heran.

Kantor hak asasi manusia PBB meminta Thailand pada hari Jumat untuk mengubah undang-undang lese majeste. Pemerintah menjawab bahwa itu mirip dengan undang-undang pencemaran nama baik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X