Menteri Agama Lindungi Umat Syiah & Ahmadiyah, UAS Tegas: Ahmadiyah Bukan Islam

- Kamis, 24 Desember 2020 | 19:37 WIB
UAS bilang Ahmadiyah bukan Islam. (YouTube KhansaTV Asli/Instagram Yaqut Cholil Qoumas)
UAS bilang Ahmadiyah bukan Islam. (YouTube KhansaTV Asli/Instagram Yaqut Cholil Qoumas)

Menteri Agama RI yang baru, Yaqut Cholil Qoumas memberikan angin segar kepada para umat Syiah dan Ahmadiyah tak lama usai dilantik.

Gus Yaqut, begitu biasa ia disapa, menegaskan bahwa mereka juga warga Indonesia yang harus dilindungi.

"Saya tidak mau ada kelompok beragama minoritas yang terusir dari kampung halaman hanya karena perbedaan keyakinan," katanya.

Jauh hari, Ustaz Abdul Somad (UAS) pernah membahas soal Ahmadiyah dan Syiah dalam ceramahnya. Ia menegaskan bahwa Ahmadiyah bukan Islam. Video yang merekam momen itu dibagikan akun YouTube KhansaTV Asli.

"Ahmadiyah bukan Islam. Ahmadiyah bukan Islam. Karena Ahmadiyah nabinya adalah Mirza Gulam Ahmad. Sedangkan kita adalah 'La illaha illallah, Muhammadurrasulullah'. Makanya Ahmadiyah diusir dari Pakistan. Out. Makanya Ahmadiyah diterima di Inggris. Ustaz Ahmadiyah di Inggris," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Syiah berbeda dari Islam. Ia membabarkan lima perbedaan agama Islam dengan aliran Syiah. Salah satunya terkait suksesi kepemimpinan Islam setelah Nabi Muhammad meninggal dunia.

"Yang pertama, kita mengakui bahwa setelah Nabi Muhammad SAW, sahabat berkumpul, pengganti kekuasaan adalah Abu Bakar. Sedangkan mereka mengatakan setelah Nabi Muhammad meninggal mesti Sayyidina Ali. Habis Sayyidina Ali turun ke anaknya Sayyidina Hasan," katanya.

"Kedua. Mereka mengatakan Abu Bakar dan Umar dilaknat Allah. Padahal mereka makamnya di samping makam Nabi Muhammad. Makanya mereka bingung kalau ziarah ke makam rasul," katanya.

"Tiga. Kita meyakini bahwa Alquran yang diturunkan kepada kita sekarang adalah Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tapi mereka menuduh mengatakan bahwa Quran yang ada sekarang adalah revisi yang dibuat oleh Sayyidina Usman," kata UAS lagi.

"Keempat. Kita meyakini bahwa nikah kontrak itu haram. Sedangkan mereka, nikah mut'ah (kontrak) adalah bagian dari ajaran agama. Siapa yang tak mau berarti bukan Syiah. Nikah mut'ah itu temporer," imbuh UAS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X