Aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai turut mengecam pernyataan Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata.
Menurut Pigai, pernyataan Leonardus merupakan contoh nyata tindakan rasis yang dilakukan kalangan aparat.
Hal itu disampaikan Pigai melalui akun Twitter @NataliusPigai2, Rabu (10/3/2021).
"MENGUTUK KERAS SIKAP RASIS KAPOLRES MALANG KOMBES LEONARDUS SIMAMARTA PD MHS PAPUA. 'MAHASISWA PAPUA HALAL DARAHNYA'. Ini Contoh Nyata Rasisme Aparat," tulis Pigai.
Lebih lanjut, Pigai meminta Propam Mabes Polri agar memeriksa Kombes Leonardus.
"Sy minta Propam hrs periksa Kapolres Penghancur Negara. Org Papua sudah jengkel menderita krn RASISME Ngr ini. @propampolri," sambung Pigai.
MENGUTUK KERAS SIKAP RASIS KAPOLRES MALANG KOMBES LEONARDUS SIMAMARTA PD MHS PAPUA. “MAHASISWA PAPUA HALAL DARAHNYA’. Ini Contoh Nyata Rasisme Aparat. Sy minta Propam hrs periksa Kapolres Penghancur Negara. Org Papua sudah jengkel menderita krn RASISME Ngr ini. @propampolri pic.twitter.com/i376qleR0D
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) March 10, 2021
Sebelumnya, beredar penggalan video yang menampilkan rekaman suara seorang polisi yang diduga Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata.
Video tersebut antara lain dibagikan oleh aktivis HAM Papua, Veronica Koman di Twitter.
"Tadi malam: Kapolres Malang (Jawa) kepada mahasiswa Papua Barat di luar kantor polisi menuntut pembebasan teman mereka # IWD2021 yang ditahan: 'Kamu adalah target yang sah! Menembak! Jika Anda masuk ke sini, Anda adalah target yang sah!'" tulis Vero.
Last night: police chief in Malang (Java) to West Papuan students outside the police station demanding their detained #IWD2021 rally friend to be released:
— Veronica Koman (@VeronicaKoman) March 9, 2021
“You are a legitimate target! Shoot! If you enter here, you are a legitimate target!”
(“Kamu halal darahnya! Tembak!”) pic.twitter.com/3zSXJxomC1
Menurut Vero, sejumlah mahasiswa Papua Barat saat itu menggelar demo menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan saat berunjukrasa pada Hari Perempuan Internasional 2021.
Pada video yang beredar, Leonardus diduga memerintahkan anggotanya untuk menembak demonstran yang memaksa memanjat pagar.
"Halal darahnya! Tembak! Halal darahnya! Tembak! Kamu masuk manjat sini halal darahnya! Saya tanggung jawab," ujar lelaki pada suara itu.