Ekonom Rizal Ramli kembali menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani. Awalnya, Rizal menyoroti kasus suap di jajaran Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang kini tengah diusut KPK.
Hal itu disampaikan Rizal melalui akun Twitter @RamliRizal, Rabu (10/3/2021).
Rizal mempertanyakan wacana sejumlah organisasi konsultan pajak akan
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan.
"Sejak kasus pajak dibuka KPK, semua organisasi Konsultan Pajak (IKPI, AKP2I, Perkoppi, & P3KPI) yg semula di bawah Dirjen Pajak akan di bawah PPPK Kemenkeu RI dan PMK-nya sdg dlm proses terbit dalam waktu dekat. Apa iya? Luar biasa sentralisme kekuasaan ala Bu Menkeu," tulis Rizal.
Sejak kasus pajak dibuka KPK, semua organisasi Konsultan Pajak (IKPI, AKP2I, Perkoppi, & P3KPI) yg semula di bawah Dirjen Pajak akan di bawah *PPPK Kemenkeu RI* dan *PMK*_nya sdg dlm proses terbit dalam waktu dekat. Apa iya ?
Luar biasa sentralisme kekuasaan ala Bu Menkeu— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 10, 2021
Tak lama kemudian, Rizal kembali menyoroti kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tak hanya itu, dia juga menyindir Menteri Sekretaris Negara saat ini, Pratikno, yang menurutnya terburuk sejak 1968.
Kata Rizal, posisi sekretaris negara saat ini cuma sekadar tempat curhat Presiden Joko Widodo.
"Luar biasa sentralisme kekuasaan ala Bu Menkeu, tapi kinerja memble. Ternyata Sekneg makin lama makin payah. Sekneg paling payah dalam sejarah RI sejak 1968. Hanya jadi tempat curhat Jkw doang. Semua diloloskan-lama2 jadi Mensetkeu , Mentri sekretaris menkeu," tulis Rizal.
Luar biasa sentralisme kekuasaan ala Bu Menkeu, tapi kinerja memble ????
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 10, 2021
Ternyata Sekneg makin lama makin payah. Sekneg paling payah dalam sejarah RI sejak 1968. Hanya jadi tempat curhat Jkw doang ????????. Semua diloloskan -- lama2 jadi Mensetkeu , Mentri sekretaris menkeu ????