Seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang bernama Keaton Boggs diduga telah disiksa sampai meninggal dunia oleh keluarganya dan ditemukan menderita luka-luka yang mengerikan.
Dilansir dari Mirror, Rabu (17/2/2021), bocah tersebut meninggal pada Maret tahun lalu setelah menderita dugaan pelecehan anak yang dilakukan oleh kerabatnya.
Menurut dokumen pengadilan, seorang polisi Negara Bagian Virginia Barat yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bocah itu menderita trauma kepala yang melibatkan pendarahan di otak serta banyak memar di sekujur tubuhnya yang menandakan korban mungkin telah dianiaya.
Dia juga dikatakan memiliki laserasi yang lebih dari satu inci di tubuhnya dan hanya dua hari setelah kekhawatiran itu disampaikan, bocah itu meninggal di rumah sakit.
Dari laporan WVNews, dikutip Rabu (17/2/2021), seorang dokter di rumah sakit sebelumnya mengatakan di pengadilan bahwa anak tersebut mengalami cedera otak "katastropik" yang tidak dapat diperbaiki dengan operasi apapun.
Baca juga: Meski Sudah Tua Kakek ini Masih Cari Nafkah Jualan di Pinggir Jalan, Biikin Netizen Sedih
Seorang asisten jaksa juga bersaksi bahwa luka-luka itu lama dan baru. Pelaku yang merupakan anggota keluarga sendiri, yakni Michelle Boggs (49) Chasity Wodzinski (29) serta Peter Wodzinski (32) yang semuanya dari Lost Creek dan didakwa pada Rabu (17/2/2021) atas kematian Keaton.
Namun, publik semakin marah setelah ketiga pelaku mengaku tidak bersalah dan mengklaim bahwa cedera bocah itu disebabkan oleh melukai diri sendiri atau kecelakaan, dan mereka membantah melakukan kesalahan.
Jika terbukti bersalah, ketiganya terancam hukuman penjara seumur hidup selama 15 tahun. Mereka semua ditahan sejak penangkapan mereka pada Maret lalu.
Menurut jaksa, Michelle Boggs adalah nenek dari anak laki-laki tersebut dan Chasity Wodzinki adalah bibinya yang menikah dengan Peter Wodzinski. Mereka semua dikatakan tinggal di rumah yang sama bersama dan mulai merawat anak itu setelah ayahnya meninggal pada Juni 2019.
