Polres Metro Jakarta Utara mengungkap alasan dua karyawan yang tidak melakukan perlawanan saat dilecehkan oleh bosnya berinisial JH (47). Ternyata kedua korban takut menjadi korban pembunuhan karena setiap kali beraksi, tersangka selalu membawa senjata tajam.
"Korban-korban ini tidak berani melawan karena mereka melihat bahwa tersangka membawa senjata tajam di pinggangnya," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Nasriadi dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (2/3/2021).
Nasriadi menyebut kedua korban berifikir dua kali untuk melawan saat dilecehkan. Mereka takut tersangka nekah bahkan sampai melakukan aksi pembunuhan.
Baca Juga: Ngaku Peramal dan Ajak Mandi Bareng, Modus Bos di Jakut Lecehkan Karyawan
"(Korban) takut menjadi korban pembunuhan dan sebagainya. Jadi takut, tidak melawan dan pasrah," beber Nasriadi.
Dalam kesempatan yang sama, JH sendiri mengaku tidak ada ancaman yang dilakukan saat dirinya melecehkan korban. Namun, dia tidak menampik jika ada tindakan paksaan dari tersangka ke korban.
"Tidak ada ancaman, langsung saya pergi tinggalkan. Itu terbuka pintu kantornya terbuka," kata JH.
Seperti diketahui, aksi pelecehan seksual terjadi disebuah kantor di kawasan Jakarta Utara. Pelaku tidak lain adalah bos diperusahaan tersebut bernama Jimmy Hendrawan sedangkan korban berjumlah dua orang yang merupakan karyawan di perusahaan yang diduga bank internasional.
Aksi pelecehan dilakukan tersangka tidak hanya sekali, bahkan terjadi berulang-ulang. Tersangka kerap memegang bagian intim korban hingga memaksa korban melakukan oral seks.
Korban awalnya enggan membuat laporan polisi dengan alasan susah mencari pekerjaan. Namun, akhirnya korban membuat laporan polisi dan polisi sudah meringkus tersangka.
