Sebar Hoax Banjir Darah di Sampang, Polisi Buru Pemuda Ini, Ternyata Pernah Siksa Biawak

- Minggu, 14 Februari 2021 | 20:18 WIB
Aparat Polsek Banyuates Sampang, Madura, Jawa Timur saat mendatangi kediaman penyebar kabar bohong
Aparat Polsek Banyuates Sampang, Madura, Jawa Timur saat mendatangi kediaman penyebar kabar bohong

Polres Sampang, Jawa Timur, memburu pelaku penyebaran kabar bohong atau hoaks "banjir darah" melalui media sosial YouTube dan Facebook.

Menurut Kapolsek Banyuates AKP Dody Pratama, pelaku penyebar kabar bohong di media sosial itu diduga bernama Abdullah, warga Desa Lar-Lar, Kecamatan Banyuates, Sampang.

"Anggota kami sudah mendatangi rumahnya di Desa Lar-Lar, akan tetapi yang bersangkutan sudah tidak tinggal di rumahnya. Ia sudah berada di Surabaya," katanya Dody dilansir dari ANTARA, Minggu (14/2/2021).

Sebelum mendatangi rumah Abdullah, polisi juga mendatangi lokasi yang disebut-sebut terjadi "banjir darah" tersebut.

"Faktanya tidak ada yang gambar yang diunggah ke akun media sosial itu hanya rekayasa saja, dan kasus ini meresahkan warganet lainnya, termasuk masyarakat Sampang," ujar Dody.

Berdasarkan catatan Polsek Banyuates, kabar bohong yang disebar oleh pelaku bukan kali ini saja.

Sebelumnya, yang bersangkutan juga pernah merekam adegan penyiksaan hewan dengan menggunakan sepeda motor hingga ia ditangkap polisi. Rekaman penyiksaan hewan itu dibuat demi konten media sosial.

Kala itu, Abdullah ditangkap oleh Satuan Lalu Lintas Polres Sampang karena memperagakan adegan penyiksaan hewan di tempat umum dengan cara menyeret binatang biawak dengan sepeda motor miliknya.

"Tapi si Abdullah ini waktu itu langsung dilepas pagi, dan hanya diberi peringatan dan ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Saat ini malah membuat unggahan sensasional dengan yang menyebutkan bahwa di Sampang telah terjadi banjir darah," kata Dody.

Pihak kepolisian mengimbau keluarga penyebar hoax untuk menasihati Abdullah agar tidak mengulangi lagi perbuatannya serta berhati-hati saat menyebarkan informasi.

Sementara itu, meski tidak bertemu, polisi meminta pihak keluarga agar menyerahkan pelaku ke Polsek Banyuates.

Sebab, kabar bohong yang diunggah di akun media sosial milik Abdullah sudah berulang kali dan meresahkan banyak orang.

Secara terpisah, Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan kabar bohong yang banyak menyebar di media sosial akhir-akhir ini memang perlu menjadi perhatian serius semua pihak.

Dia juga mengapresiasi upaya aparat keamanan mengusut tuntas para pelaku penyebar kabar bohong di media sosial.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X