Miris! Ungkap Ibu Hamil Ditandu dan Kritik Jalan Rusak, Pria Ini Malah Diciduk Polisi

- Jumat, 6 November 2020 | 21:10 WIB
Tangkapan layar video ibu hamil ditandu (Facebook Badry Aldiansah)
Tangkapan layar video ibu hamil ditandu (Facebook Badry Aldiansah)

Seorang lelaki berurusan dengan pihak kepolisian usai mengunggah video jalan rusak di desanya melalui media sosial.

Badrudin bin Adhani, Kabupaten Lebak, Banten, tersebut diciduk pihak kepolisian pada Senin (2/11/2020). 

Sebelumnya, Badru dibawa terlebih dulu ke balai desa dengan kawalan RT. Setelah itu, dia langsung dibawa ke Polsek Panggarangan. Badru kemudian dilepas pada , Rabu (4/11/2020) sore.

Awalnya, Badru mengunggah video melalui akun Facebook Badry Aldiansah. Pada video itu, terlihat warga menggotong seorang ibu hamil menggunakan tandu yang terbuat dari batang bambu dan kain sarung.

Mereka terlihat menandu ibu hamil tersebut melalui jalan rusak dan becek. 

"75 tahun merdeka kapan merasakan indahnya jalan. Yang mau melahirkan pun digotong menggunakan bambu dan sarung. Helo pemerintah setempat apa kabar. Kampung Bitung, Desa Barunai, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Mana sumpah untuk mengayomi rakyat," tulis Badru saat itu.

-
Unggahan Badru

Berdasar informasi yang diperoleh, ibu hamil yang ditandu itu bernama Tiyah. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (27/10/2020) lalu. Tiyah ditandu warga sekitar tiga kilometer menuju kantor desa. Dari situ, ia dibawa ke Rumah Sakit Malingping.

Tak lama unggahannya itu membuat heboh, Badru kemudian dibawa ke balai desa. Dia dituding mencemarkan nama baik dan diboyong ke kantor polisi pada Senin (2/11/2020). 

Namun, pihak kepolisian membantah menahan Badru akibat unggahannya di media sosial. Menurut Kapolsek Panggarangan AKP Rohidi, Badru hanya sekadar diamankan agar tidak diamuk massa. 

Sementara itu, Sekretaris Desa Barunai Deden Budiman menceritakan bahwa peristiwa ibu hamil ditandu itu terjadi pada Selasa (27/10/2020).

Kepada wartawan, Deden menyebut kala itu kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke desa karena terjadi tanah longsor.

Tindakan yang diterima Badru karena mengkritik kondisi jalan di desanya ternyata menarik perhatian anggota DPR RI.

Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh bahkan menyayangkan kritikan Badru ke ranah hukum. 

"Kami sangat menyayangkan tindakan kepala desa yang menganggap postingan itu sebagai hal yang negatif, bahkan menjadi tuduhan pencemaran nama baik," kata Khairul kepada wartawan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X