Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar meminta pengungsi gempa untuk pulang ke rumahnya masing-masing dan tidak terlalu lama berada di pengungsian.
Ali juga mengingatkan warganya agar tidak terlena dan terlalu senang dengan bantuan yang diberikan saat ini. Dia juga mengatakan agar pengungsi yang terdampak gempa tidak terlalu senang jika diberi sumbangan.
"Kalau ada pemberian dari orang-orang itu lumrah, tapi jangan terlena,” kata Ali saat rapat koordinasi bersama unsur pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene di kompleks kantor gubernur, Jumat (22/1/2021).
"Apalagi kenapa sampai begitu (bertahan di pengungsian), jangan kita ini terlalu senang kalau dikasi sumbangan," lanjutnya.
Baca juga: Kerugian Negara Akibat Gempa di Sulbar Capai Rp494,28 Miliar, Kanwil DJKN: Lumayan Juga
Ali mengaku malu jika terus-terusan mendapat bantuan. Jika sudah bisa kembali ke rumah, warga diminta untuk meninggalkan lokasi pengungsian.
"Banyak sumbangan tapi kita malu kalau sering dikasi begitu, malu kita. Kalau sudah bisa kembali (ke rumah), kembali," kata Ali.
Politisi Golkar itu mengatakan tidak akan ada gempa lagi. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk segera kembali ke rumah mereka masing-masing. Dia juga menepis isu soal akan terjadinya tsunami.
"Tidak ada lagi (gempa) Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah tidak ada lagi tsunami. Tidak ada lagi yah, Insya Allah, jadi kembali, yang bisa di rumahnya kembali saja," kata Ali.
Ali juga menegaskan kondisi perekonomian sepekan pascabencana sudah berangsur pulih, sehingga diharapkan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Masyarakat yang masih berada di tenda atau posko pengungsian tidak perlu khawatir, karena pemerintah telah menyiapkan logistik untuk kebutuhan hidup.
"Saya bilang tidak usah datang minta sembako ke kantor pemerintah, nanti kita datang untuk bawa bantuan,” tegas Ali.
Dia kembali menegaskan pemerintah memberikan bantuan logistik untuk warga tidak memandang pilihan politik saat pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu.
“Tidak ada lagi yang beda-beda, semua sama, tidak ada nomor 1 atau nomor 2,” kata Ali.
