Polisi Prancis Buru Puluhan Orang yang Mendukung Pemenggalan Guru

- Senin, 19 Oktober 2020 | 21:31 WIB
Aksi unjuk rasa di Paris. (Photo/REUTERS/Charles Platiau)
Aksi unjuk rasa di Paris. (Photo/REUTERS/Charles Platiau)

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan bahwa pihak kepolisian tengah memburu puluhan orang yang diduga memberikan pesan dukungan bagi pelaku pemenggalan seorang guru di dekat Paris.

Dilansir dari Associated Press, Senin (19/10/2020), ia menyampaikan hal tersebut melalui radio lokal, Europe 1 dan menjelaskan bahwa sedikitnya 80 kasus ujaran kebencian telah dilaporkan sejak pemenggalan terjadi pada Jumat (16/10/2020) lalu.

Seperti yang diketahui, seorang guru sejarah bernama Samuel Paty (47) dipenggal di wilayah Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, oleh seorang pengungsi berusia 18 tahun, asal Chechnya kelahiran Moskow.

Sayangnya, pelaku tewas setelah ditembak oleh polisi Prancis usai melakukan aksi keji tersebut. Disampaikan oleh pejabat Kepolisian Prancis, guru tersebut sempat membahas karikatur Nabi Muhammad dalam salah satu kelasnya, yang kemudian memicu ancaman.

Dari kejadian itu, Presiden Emmanuel Macron menggelar rapat dewan pertahanan pada Minggu (18/10/2020) di istana Kepresidenan Elysee. Kemudian, pihaknya mengatakan kantor kepresidenan Prancis akan memperketat pengamanan di sekolah-sekolah saat kegiatan belajar-mengajar dilanjutkan pada 2 November mendatang.

Sementara pada Minggu (18/10/2020) waktu setempat, ribuan orang berkumpul di Prancis untuk menyatakan dukungan bagi kebebasan berbicara dan untuk mengenang Paty.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X