Walk Out Berjamaah Saat PSI Pidato, Anggota DPRD DKI Jamaluddin Anggap PSI Tidak Konsisten

- Selasa, 15 Desember 2020 | 12:43 WIB
Suasana rapat kerja di dalam Gedung DPRD DKI Jakarta. (ANTARA)
Suasana rapat kerja di dalam Gedung DPRD DKI Jakarta. (ANTARA)

Sejumlah anggota DPRD memilih walk out saat PSI hendak berpidato menyampaikan pandangannya terkait dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi kemarin Siang, Senin (14/12/2020).

Walk out berjamaah tersebut berawal dari anggota DPRD fraksi Golkar Jamuluddin yang meminta izin keluar ruangan saat Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad hendak menyampaikan pandangan umum partainya. Aksi Jamaluddin kemudian diikuti oleh anggota DPRD lainnya.

"Izin ketua yang terhormat saya izin keluar," ujar Jamaluddin kepada pimpinan rapat paripurna DPRD DKI Nisan Samsuri.

Jamaluddin sebelumnya juga sempat mengkritik PSI yang dianggap tidak konsisten dalam pembahasan rencana kerja tahunan (RKT) DPRD tahun 2021. PSI sebelumnya dianggap telah menyetujui kenaikan tunjangan DPRD DKI. Namun, PSI tiba-tiba menyatakan menolak kenaikan tunjangan tersebut hingga akhirnya menjadi perdebatan anggota DPRD yang lain.

Baca juga: Aksi Walk Out Fraksi Ketika PSI Pidato, DPRD DKI: PSI Tidak Paham Juga Fraksi Itu Apa

Sebelum keluar dari ruangan,  Jamaluddin sempat menyentil fraksi PSI.

"Supaya tidak terjadi, apa yang sudah disepakati tidak diakui oleh partainya. Kalau memang tidak, saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya akan keluar," kata Jamaluddin.

Jamaluddin juga menuturkan bahwa ia tidak senang dengan sikap PSI yang dinilai tidak  konsisten saat rapat RKT.

"Saya tidak menyukai inkonsistensinya," kata Jamaluddin.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik, aksi walk out itu merupakan salah satu bentuk protes dan koreksi anggota dewan kepada fraksi PSI yang dinilai tidak memahami aturan.

“Koreksi terhadap PSI, PSI enggak paham juga fraksi itu apa. Dalam ketentuan UU, fraksi adalah kepanjangan tangan partai,” ucap Taufik, Selasa (15/12/2020).

“Karena suara fraksi, suara yang dikeluarkan fraksi di lingkungan dewan, itu seharusnya menjadi suara partai. Kan ini beda,” tambahnya.

Diketahui sebelumnya, DPW PSI menolak keras dengan adanya rencana kenaikan anggaran kegiatan untuk anggota dewan DPRD DKI. Namun, dalam rapat-rapat pembahasan, fraksi PSI telah menyetujuinya.

“Kita enggak mau bahwa ketika di dalam dia sepakat, tiba-tiba besoknya bunyinya lain. UU kan bilang fraksi kepanjangan partai, jadi suara fraksi itu suara partai,” tandas Taufik.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X