Demi Dukung Pemulihan Ekonomi, Menristek Ingin GeNose C19 Lebih Banyak Dipakai di Pabrik

- Senin, 22 Maret 2021 | 18:24 WIB
Ilustrasi: Petugas memasukkan kantong berisi CO2 milik calon penumpang kereta api untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi: Petugas memasukkan kantong berisi CO2 milik calon penumpang kereta api untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menginginkan agar GeNose C19 lebih banyak digunakan di pabrik atau industri untuk skrining COVID-19 dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi.

"Saya mengusulkan kepada Pak Menko Perekonomian selaku juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi agar GeNose C19 bisa lebih banyak dipakai di pabrik mengingat kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi kita salah satu yang juga mengalami kontraksi kan sektor manufaktur," kata Menristek dalam acara penyerahan GeNose itu yang ditayangkan virtual, Jakarta, Senin (22/3) dikutip dari ANTARA.

Meskipun, tambah Bambang  ada faktor 'demand' (permintaan) tapi juga ada faktor gangguan operasi dari manufaktur itu sendiri dari pabrik karena mungkin karyawannya yang jumlahnya besar tidak bisa bekerja secara optimal.

Baca juga: Sudah Hampir 20 Kali Tes PCR, Ridwan Kamil Bersyukur Masih Sehat

Menristek Bambang memberikan satu alat GeNose C19 kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk digunakan di lingkungan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Menristek Bambang berharap GeNose C19 bisa menjadi solusi bagi sektor manufaktur di Tanah Air untuk bangkit kembali di mana nantinya semua karyawan di pabrik bisa dites dengan menggunakan GeNose sebelum memulai pekerjaan di pagi hari atau memulai pergantian jam kerja.

"Sehingga yang boleh bekerja pada shiftnya (jam kerjanya) hanya yang negatif," ujar Kepala BRIN.

Untuk diketahui, GeNose C19 merupakan inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dapat mendeteksi COVID-19 secara cepat berbasis embusan nafas dengan menggunakan kecerdasan artifisial dalam waktu kurang dari tiga menit.

GeNose C19 memberikan akurasi pemeriksaan 95-97 persen.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X