Putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni Alissa Qotrunnada atau Alissa Wahid, menjelaskan risiko kehamilan yang terjadi terjadi akibat pernikahan dini.
Menurut Alissa, menghalalkan kehamilan remaja melalui perkawinan tidak menghilangkan problem dan risikonya.
Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter @AlissaWahid, Kamis (18/3/2021).
"Menghalalkan kehamilan remaja melalui perkawinan tidak menghilangkan problem dan risiko kehamilan remaja. Risiko kesehatan fisik dan psikis ya tetap besar. Ajari remaja mengelola dirinya sehingga bisa ambil pilihan bertanggungjawab. Itu yang utama," cuitnya.
Menghalalkan kehamilan remaja melalui perkawinan tidak menghilangkan problem dan risiko kehamilan remaja. Risiko kesehatan fisik dan psikis ya tetap besar.
Ajari remaja mengelola dirinya sehingga bisa ambil pilihan bertanggungjawab. Itu yang utama.— Alissa Wahid (@AlissaWahid) March 18, 2021
Sebelumnya, Alissa juga mengomentari kicauan Ainun Najib di media sosial.
"Senang dengan semangat melindungi yang lemah & mencegah resikonya. Meski saya pribadi ga tahu musti setuju atau tidak mindset hamil musti 21 tahun ke atas. Nenek saya hamil ibu saya usia 12. Ibu saya hamil saya usia 20. Istri saya hamil Dzuizz usia 18. Saya & Dzuizz won't exist ," tulis akun @ainunnajib.
Senang dengan semangat melindungi yang lemah & mencegah resikonya.
— Ainun Najib (bukan Emha Cak Nun) (@ainunnajib) March 18, 2021
Meski saya pribadi ga tahu musti setuju atau tidak mindset hamil musti 21 tahun ke atas
Nenek saya hamil ibu saya usia 12
Ibu saya hamil saya usia 20
Istri saya hamil Dzuizz usia 18
Saya & Dzuizz won't exist ???? https://t.co/tzyLjGUR4F
Tak lama berselang, Alissa menangapi kicauan tersebut. Menurut Alissa, persoalan angka kematian ibu dan bayi pernah mendapat sorotan dari Muslimat & Fatayat Nahdlatul Ulama.
"Mas Ainun tahu tidak, akhir tahun 1960an, Muslimat & Fatayat NU menyodorkan persoalan angka kematian Ibu dan bayi yg tinggi di kalangan Nahdliyin kepada PBNU, minta PBNU merespon? Salah satu sebabnya ya kehamilan di usia remaja itu berisiko tinggi," tulis Alissa.
Tak sampai situ, Alissa juga mengungkapkan bahwa neneknya sudah melahirkan pada usia 14 tahun. Hal itulah yang mendorong ibu Alissa, Sinta Nuriyah, menulis tesis soal hal tersebut.
"FYI, mas @ainunnajib, Nenek saya melahirkan ibu saya di usia 14 tahun. Tetapi pengalaman ini mendorong Ibu saya utk memilih soal banyak anak termasuk membahas melahirkan usia muda dalam tesis S2-nya. Bukan utk melestarikannya, tapi utk menunjukkan risikonya," pungkas Alissa.
FYI, mas @ainunnajib, Nenek saya melahirkan ibu saya di usia 14 tahun.
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) March 18, 2021
Tetapi pengalaman ini mendorong Ibu saya utk memilih soal banyak anak termasuk membahas melahirkan usia muda dalam tesis S2-nya. Bukan utk melestarikannya, tapi utk menunjukkan risikonya.