Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi melarang seluruh warga Jakarta untuk mudik lokal di area Jakarta. Menurutnya, kondisi pandemi virus corona masih belum menurun.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah, tidak bepergian, apalagi menjelang masa yang banyak hari liburnya. Ini adalah momentum kita menjaga untuk tetap berada di rumah,” kata Anies Baswedan, melansir situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Minggu (17/5/2020).
Dalam pernyataannya, Anies Baswedan melarang mudik lokal karena melihat situasi Jakarta yang saat ini sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Jika mudik lokal dilarang, Anies Baswedan pun menekankan bahwa yang diperbolehkan hanyalah mudik virtual (secara online).
“Jangan ada mudik lokal, yang boleh adalah mudik virtual,” tegas Anies Baswedan.
Menyikapi situasi pandemi corona saat ini, Anies Baswedan telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020 tentang kebijakan keluar-masuk wilayah Jabodetabek dengan syarat harus memiliki surat izin keluar-masuk (SIKM).
"Artinya, semua tetap berada di rumah, yang bisa bepergian adalah orang yang karena tugas/pekerjaannya di 11 sektor yang mendasar. Lebaran atau tidak, sama saja. Virus tidak kenal nama hari, tidak ada hari besar atau hari biasa, tidak kenal lebaran atau tidak," tutur Anies.
Kesebelas sektor mendasar yang mendapat pengecualian, meliputi kesehatan, bahan pangan/makanan/minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional.
"Jangan kita membuat kondisi Jabodetabek kembali ke bulan Maret dan membuat usaha yang sudah berjalan selama dua bulan lebih ini menjadi sia-sia," lanjutnya.
