Bos Garuda Curhat, Jumlah Penumpang Penerbangan ke Bali Sejak Corona Maksimal 20 Orang

- Selasa, 7 Juli 2020 | 14:37 WIB
Pesawat milik Garuda Indonesia. (ANTARA/Angkasa Pura I)
Pesawat milik Garuda Indonesia. (ANTARA/Angkasa Pura I)

Maskapai penerbangan menjadi salah satu sektor yang terdampak virus corona. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan, jumlah penumpang dengan tujuan Bali mengalami penurunan signifikan.

Hal itu disebabkan oleh ketatnya peraturan yang kini masih diberlakukan Pemerintah Bali, selama era tatanan new normal. Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan, sebelum corona melanda, ada 16 penerbangan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali setiap harinya.

Kini, sejak corona melanda, maskapai itu hanya melayani satu penerbangan setiap harinya, dengan jumlah penumpang maksimal 20 orang setiap penerbangan.

-
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

"Sebelum Covid ini jadi kita punya penerbangan sampai 16 penerbangan ke Denpasar, almost fully booked. Hari ini hanya satu dan isinya hanya 15-20 orang saja," ujar Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI pada Selasa (7/7/2020).

Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh Pemerintah Bali yang masih memberlakukan aturan ketat, seperti wajib punya surat bebas corona, berbasis tes PCR, untuk setiap pendatang di Bali.

"Kita memahami sekali," sambungnya.

-
Pesawat Garuda Indonesia (Instagram/@garuda.indonesia)

Untuk mengatasi kondisi itu, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda),  untuk memberikan lebih banyak relaksasi, supaya wisatawan bisa masuk ke wilayah Bali.

"Hari ini memang kita kerja sama dengan para Pemda untuk memberikan lebih banyak relaksasi untuk masuk ke daerahnya mereka masing-masing," sambungnya.

Irfan juga menyadari, di tengah pandemi corona yang masih melanda seperti sekarang ini, pesawat hanya diisi oleh orang-orang yang harus bepergian saja.

"Ada tiga tipe penumpang yang naik pesawat Garuda. Pertama, dia memang harus terbang, urusan kewajiban kantor, dinas. Kedua, mereka yang keperluannya sosialisasi. Ketiga mereka yang keperluannya berlibur. Hari ni yang terbang adalah yang memang harus terbang," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X