Polisi Kalah Jumlah, Viral Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Corona di RSUD Kota Mataram

- Selasa, 7 Juli 2020 | 15:56 WIB
Massa ambil paksa jenazah pasien covid-19. (Instagram)
Massa ambil paksa jenazah pasien covid-19. (Instagram)

Ratusan warga geruduk RSUD Kota Mataram mengambil paksa pasien yang meninggal dunia usai dinyatakan positif Corona.

Polisi yang berjaga tidak berdaya, mereka kalah jumlah dengan ratusan warga yang merangsek masuk ke dalam halaman rumah sakit, Senin (6/7/2020) malam.

Mereka protes kepada pihak rumah sakit yang menyatakan korban meninggal positif Covid-19 hingga melakukan pengambilan paksa terhadap jenazah pasien.

Massa nekat mengambil paksa jenazah tersebut lantaran mereka dan pihak keluarga tidak ingin jenazah dikuburkan dengan protokol Covid-19.

Petugas medis yang dikejutkan dengan ratusan massa yang menggeruduk masuk tidak dapat berbuat apa-apa.

-
Massa ambil paksa jenazah pasien covid-19. (Instagram)

 

Seperti yang dikutip akun Instagram Mataram Info, Humas RSUD Kota Mataram, Lalu Hardimun, mengatakan jenazah pasien positif Corona asal Dusun Mekarsari, Desa Ranjok, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.

"Kronologis kejadian yakni terdapat seorang jenazah pasien positif corona Asal dusun ranjok Kecaman Gunung Sari Lombok Barat," kata Lalu Hardimun.

Jenazah tersebut masih berada di RSUD Mataram namun masa berjumlah banyak datang dan ingin mengambil paksa jenazah tersebut karena enggan apabila jenazah tersebut dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan terkait penanganan Covid19.

“Pasien dibawa pulang paksa dengan status positif Covid-19,” ujarnya.

Lalu mengatakan, tenaga kesehatan (Nakes) saat kejadian sangat ketakutan. Mereka tak berdaya saat massa menyemut menggeruduk masuk gedung rumah sakit.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by MATARAM LOMBOK Information (@mataraminfo) on

Terkait tindakan massa yang nekat mengambil paksa jenazah pasien, pihak rumah sakit menyesalkan tindakan itu bisa terjadi. Tidak ada rasa aman bagi tenaga kesehatan yang menjalankan tugasnya untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Padahal mereka juga pertaruhkan nyawa untuk menghadapi pandemi, namun resiko yang mereka ambil terlalu besar saat jenazah pasien yang dinyatakan positi covid-19 bisa diambil paksa.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X