Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo dikabarkan telah memecat lima menteri di jajarannya sekaligus belum lama ini.
Keputusan tersebut diambil Umaro menjelang sidang parlemen.
Dilansir dari Reuters, Minggu (28/6/2020), dua dari lima yang dipecat Umaro merupakan menteri pertahanan dan menteri dalam negeri.
Sedangkan sumber lain menyebut tiga menteri lainnya yang dipecat adalah menteri pertanian, menteri perekonomian serta menteri energi.
Beberapa pihak menganggap kebijakan Umaro ini merupakan buntut dari pertikaian politik negara tersebut. Hingga sekarang, Umaro belum memberi alasan atau penyebab pemecatan tersebut.
Hanya saja, semua menteri yang dipecat berasal dari Partai MADEM-15. Padahal, partai itu dikenal sebagai partai yang setia kepada Umaro.
Melalui situs website pro-PAIGC Ditadura de Consenso, partai oposisi PAIGC menduga pemecatan ini sebagai langkah Umaro demi mendapat dukungan mayoritas di parlemen.
"Ini adalah strategi bagi Umaro Sissoco Embalo untuk mendapatkan mayoritas di parlemen," tulis situs tersebut.
Umaro merupakan Presiden Guinea-Bissau yang dilantik pada awal 2020 lalu setelah memenangkan pemilu dari rivalnya, Domingos Simoes Pereira.
Komisi pemilihan umum setempat mengumumkan bahwa mantan perdana menteri itu meraih 54 persen suara. Sedangkan Domingos hanya meraih 46 persen. Padahal, Domingos diusung oleh PAIGC, partai yang sedang berkuasa saat itu.
