Tak Ingin Impor, Luhut: Sekarang Kita Sudah Bisa Produksi Paracetamol Sendiri

- Rabu, 22 Juli 2020 | 20:59 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Photo/Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Photo/Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia telah mampu membuat obat paracetamol dan alat tes cepat COVID-19 yang digagas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Presiden tidak ingin adanya impor lagi dan hanya ingin memaksimalkan anggaran belajar untuk digunakan dalam negeri.

"Sekarang kita sudah bisa buat obat paracetamol, selama ini kita impor dan sekarang kita sudah punya, selain itu Presiden memutuskan kita jangan impor-impor lagi, maksimalkan anggaran belanja digunakan dalam negeri," katanya.

"Nah sekarang kita punya rapid test yang akuratnya mencapai 99 persen dengan harga Rp75 ribu dan itu buatan BPPT," tambahnya, Rabu (22/7/2020).

Dalam pemaparannya itu, Luhut berpesan kepada seluruh pihak untuk tetap selalu berinovasi dan berani mengambil keputusan dengan tetap didukung oleh data-data yang ada.

"Kita sudah masuk fase ketiga dalam uji klinis untuk vaksin COVID-19. Sekitar Desember-Februari kemungkinan kita sudah punya vaksin COVID-19, hal ini termasuk dengan leadership untuk berani mengambil keputusan, jadi pemimpin itu harus berani mengambil keputusan dengan didukung oleh data-data," terangnya kepada peserta pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Dan saya ingatkan juga agar di manapun tempat anda bertugas saudara-saudara harus punya inovasi untuk melakukan pengembangan. Sebenarnya kepemimpinan itu mengarahkan anak buahmu untuk berpola pikir bebas dalam berinovasi," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X