Kesal Virus Corona, Warga AS Anggap Orang Tiongkok Jadi Musuh Bebuyutan

- Jumat, 29 Mei 2020 | 20:22 WIB
Ilustrasi kekerasan yang dialami warga Tiongkok.(freepik)
Ilustrasi kekerasan yang dialami warga Tiongkok.(freepik)

Laporan mengenai kekerasan terhadap etnis Tionghoa di Amerika Serikat terus meningkat. Dikabarkan warga AS kesal dengan virus corona yang meresahkan, melampiaskannya terhadap orang yang mirip dengan warga Tiongkok.

Akibatnya, aktivis masyarakat mengutuk keras aksi tersebut, membentuk patroli jalan, hingga memberikan dukungan secara online. Kini, warga etnis Tionghoa atau Asia merasa terancam saat berada di AS.

Mereka khawatir dengan kekerasan yang terus meningkat dan mengincar, seperti diwartakan StraitTimes, Jumat (29/5/2020). Beberapa mengkhawatirkan pelecehan bisa saja memburuk dalam jelang Pemilu AS, apalagi ditambah dengan ketegangan AS dan Tiongkok.

Dr Russell Jeung, Profesor Asian-American studies di Universitas Negeri San Francisco menggambarkan kondisi saat ini, menyebutkan orang Tiongkok dianggap sebagai musuh bersama.

"Orang Tiongkok dianggap sebagai musuh, orang dengan etnis Tionghoa adalah musuh. Perekonomian jatuh, banyak warga yang sekarat. Mereka marah dan takut, hingga akhirnya seperti itu pelampiasannya, "kata Dr Russell Jeung.

-
Ilustrasi.(freepik)

Kasus Pelecehan Meningkat

Menurut laporan kasus pelecehan terhadap orang Tiongkok di AS terus meningkat. Sejak 19 Maret 2020, lebih dari 1.800 kasus pelecehan terkait dengan pandemi virus corona. 

Sembilan dari 10 korban ditargetkan karena etnis Tionghoa. Sementara, 37 persen insiden yang terjadi di tempat umum.

Pelecehan verbal dilaporkan yang paling banyak, terjadi di lebih dari 90 persen kasus. Bahkan, ada yang secara fisik diserang.

Komisi Hak Asasi Manusia New York City meluncurkan kampanye untuk memerangi diskriminasi terkait virus corona setelah menerima lebih dari 350 keluhan sejak 1 Februari - 15 Mei 2020.

FBI telah memperingatkan meningkatnya kejahatan kebencian terhadap etnis Tionghoa di Amerika Serikat meningkat tajam setelah kasus virus corona meluas. Pihaknya melakukan patroli untuk mengurangi kekerasan tersebut.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X