Sosok Edhy, Menteri KKP yang Ditangkap KPK, Dulu Tukang Cuci Baju & Tukang Pijat Prabowo

- Rabu, 25 November 2020 | 11:05 WIB
Edhy Prabowo bersama Prabowo Subianto. (Instagram/Rizky Irmansyah)
Edhy Prabowo bersama Prabowo Subianto. (Instagram/Rizky Irmansyah)

Nama Edhy Prabowo jadi perbincangan hangat dalam beberapa jam terakhir sejak ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta, pada Rabu dini hari, 25 November 2020.

Edhy ditangkap saat pulang dari Amerika Serikat (AS). Tak hanya Edhy Prabowo, KPK juga menangkap sejumlah anggota keluarga dari politikus Partai Gerindra itu.

Satu hal yang paling diketahui publik soal Edhy adalah ia merupakan anak buah Prabowo Subianto. Berdasarkan penelusuran Indozone.id, Edhy sudah ikut Prabowo sejak masih lajang, sampai akhirnya jadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pada periode kedua pemerintahan Jokowi, sejak 23 Oktober 2019.

Jauh hari sebelum jadi menteri, Edhy bahkan pernah menjadi tukang pijat, tukang masak, tukang bersih rumah, dan tukang cuci baju Prabowo. Tak cuma itu, ke manapun Prabowo pergi, ia jadi sopir dan tukang bawa tas Prabowo.

Informasi itu disampaikan ajudan pribadi Prabowo, Rizky Irmansyah, melalui akun Instagram @rizki_irmansyah pada 3 Agustus 2020.

“Edhy itu orang hebat, ia setia pada pimpinannya sejak dulu hingga saat ini, Masih belum berubah sampai sekarang. Siapa yang menyangka dulu dia adalah ajudan saya, supir saya, tukang pijit saya, tukang masak saya, tukang cuci baju saya, tukang bersih2 rumah saya, dan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga, tapi saat ini ia duduk sejajar dengan jabatan yang dgn saya, sama sama sebagai Menteri," demikian ditulis akun @rizki_irmansyah.

Sebelum kenal Prabowo, Edhy sempat diterima di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1991 di Magelang, Jawa Tengah.

Namun, karier militer Edhy cuma seumur jagung. Dua tahun kemudian, tahun 1993, ia dipecat dari kesatuannya.

Dari situ, ia kemudian pergi ke Jakarta. Di ibukota, ia tinggal di rumah orang tua temannya. Belakangan, tahulah dia bahwa temannya tersebut merupakan karib Prabowo Subianto yang saat itu masih berpangkat letnan kolonel dan menjabat Komandan Grup III TNI AD.

Oleh Prabowo, Edhy dibiayai kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. 

Lama kelamaan, hubungan Edhy dan Prabowo semakin dekat. Ketika Prabowo pegal-pegal, dia akan memijati Prabowo. Ketika Prabowo lapar, dia akan memasak untuk Prabowo. Rumah Prabowo pun ia yang bersihkan. Pakaian Prabowo pun dia yang mencucikan.

Namun atas semua pengabdiannya kepada Prabowo, dia dijadikan orang kepercayaan. Dia, antara lain, diajak Prabowo saat berdomisili di Jerman dan Yordania ketika Prabowo tengah merintis bisnis di sana.

Ketika Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Edhy pun ikut bergabung sebagai kader. Entah bagaimana ceritanya, dia jadi calon anggota DPR dari Dapil Sumatera Selatan II dan berhasil menang karena meraup suara terbanyak pada tahun 2009. Pada periode 2009-2014, Edhy tergabung dalam Komisi VI DPR-RI yang mengurusi perdagangan, perindustrian, koperasi dan BUMN.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X