Buntut Insiden di Surabaya, Kemendagri Minta Warga Papua Tenang

- Senin, 19 Agustus 2019 | 11:57 WIB
Massa membakar ban saat kerusuhan di pintu masuk Jl. Trikora Wosi Manokwari, Senin (19/8/2019). (ANTARA/Toyiban).
Massa membakar ban saat kerusuhan di pintu masuk Jl. Trikora Wosi Manokwari, Senin (19/8/2019). (ANTARA/Toyiban).

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Plt Dirjen Otonomi Daerah, Akmal Malik, meminta masyarakat Papua tenang dalam menyikapi situasi panas yang tengah terjadi di Manokwari dan Surabaya.

Kemendagri pun telah berupaya meredam kerusuhan dengan meminta Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, turun tangan. Dominggus akan memimpin upaya konsolidasi di daerah bersama aparat keamanan.

"Kepada semua masyarakat, bukan pendatang saja, untuk tidak bertindak anarkis. Jangan terprovokasi isu yang tidak benar. Ikuti arahan dan perintah pemimpin daerah, agar tenang dan menjaga lingkungan masing-masing," kata Akmal. 

Saat ini Dominggus bersama Emil Dardak (Wakil Gubernur Surabaya) tengah berada di Jakarta. Namun, Akmal belum dapat mengonfirmasi keberadaan kedua pejabat itu terkait kerusuhan di Manokwari

Meski demikian, Akmal memastikan Dominggus akan terbang ke Manokwari sore nanti. Sang Gubernur pun bakal melakukan konsolidasi internal dengan pihak terkait. 

Penyebab Kerusuhan Manokwari

-
(ANTARA/Toyiban).

Situasi Manokwari tengah mencekam setelah warga dan mahasiswa menggelar unjuk rasa, Senin (19/8/2019). Aksi itu diduga berlatar penyerangan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya. 

Unjuk rasa itu diketahui mengakibatkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan. Salah satunya adalah Kantor DPRD Papua karena dibakar massa. 

Kerusuhan di Manokwari pun menuai respons dari daerah lainnya. Kabar terkini menyebut, berbagai elemen massa Kota Jayapura juga turun ke jalan. 

Mereka dikabarkan marah terhadap aksi penangkapan dan cacian yang dilakukan sejumlah ormas terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X