Tingkatkan Ekonomi Nasional, Kominfo Dorong BUMDes dan Koperasi Masuk Platform Digital

- Kamis, 1 Juli 2021 | 10:54 WIB
Ilustrasi: Seorang perajin rajutan memotret produknya untuk kemudian diunggah ke pasar digital. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Ilustrasi: Seorang perajin rajutan memotret produknya untuk kemudian diunggah ke pasar digital. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melihat penting bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); ultra mikro dan koperasi unuk masuk ke platform digital sebagai upaya meningkatkan perekonomian nasional.

"Transformasi digital pada sektor BUMDes, usaha mikro kecil, menengah, ultra mikro, dan tentunya koperasi yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia," kata Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, dalam siaran pers, dikutip Kamis (01/07), seperti dilansir Antara.

UMKM/UMi, BUMDes dan koperasi saat ini mempunyai kontribusi 61 persen dari total Produk Domestik Bruto nasional. Meski pun begitu, baru 21 persen dari keempat sektor tersebut yang sudah masuk ke platform digital.

Johnny melihat bahwa jumlah tersebut masih di bawah rata-rata digitalisasi UMKM tingkat ASEAN, yang saat ini berada di sekitar angka 34 persen.

Dia membandingkan Indonesia dengan sektor UMKM Malaysia yang sudah 54 persen mengadopsi teknologi digital dan Australila sebesar 60 persen.

Sementara itu, pemerintah mengharapkan percepatan transformasi digital bisa mendorong 50 persen atau sekitar 30 juta dari total 64 juta uni UMKM di Indonesia saat ini, bisa masuk ke ekosistem digital, termasuk koperasi dan BUMDes.

"Jika Indonesia dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki UMKM, ultra mikro, BUMDes, dan koperasi di sektor digital, Indonesia diproyeksikan mampu mencapai valuasi ekonomi digital sekitar 124 miliar USD pada tahun 2025 dengan pertumbuhan sekitar 23% per tahun atau setiap tahunnya," kata Johnny.

Lebih lanjut, percepatan transformasi digital dinilai penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Tanah Air. Valuasi ekonomi digital secara nasional pada 2020 lalu berjumlah 44 miliar dolar Amerika Serikat, berkontribusi terhadap 40 persen dari total valuasi ekonomi digital Asia Tenggara.

Di dalam negeri, ekonomi digital baru berkontribusi sekitar 4 persen kepada PDB, masih cukup kecil jika dibandingkan negara lain, seperti Malaysia dengan kontribusi 19 persen pada PDB negara dan Tiongkok 36 persen terhadap PDB.

Pemerintah menargetkan sektor digital bisa menyumbang 18 persen terhadap PDB pada 2030 nanti.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X