Afghanistan Alami Krisis, Taliban Bayar Gaji Ribuan Pegawai dengan Gandum

- Rabu, 12 Januari 2022 | 14:05 WIB
Warga Afghanistan mengambil bantuan kemanusiaan dari negara lain. (REUTERS/Ali Khara)
Warga Afghanistan mengambil bantuan kemanusiaan dari negara lain. (REUTERS/Ali Khara)

Afghanistan sedang mengalami krisis ekonomi, membuat Taliban membayar gaji ribuan pegawai sektor publik menggunakan gandum hasil sumbangan dari negara lain.

Pembayaran dengan gandum itu merupakan bagian dari program "makanan untuk pekerjaan". Skema pembayaran tersebut telah diumumkan pemerintahan Taliban pada Selasa (11/1/2022).  

Gandum hasil sumbangan itu digunakan oleh Taliban untuk membayar 40.000 pekerja dengan 10 kilogram gandum per hari atas pekerjaan lima jam sehari.

Gandum itu sebagian besar disumbangkan oleh India kepada pemerintahan Afghanistan sebelumnya, yang didukung Amerika Serikat.

Baca juga: Masjid Nur Astana Kazakhstan, Tinggi Menaranya Lambangkan Usia Wafat Nabi Muhammad SAW

Skema "makanan untuk pekerjaan” atau food for work, diberlakukan untuk membayar para pekerja pada program pekerjaan umum di Kabul. Skema itu akan diperluas ke seluruh negeri.

"Kami siap membantu rakyat semampu kami," kata Fazel Bari Fazli, wakil menteri administrasi dan keuangan di kementerian pertanian mengutip Reuters, Rabu (12/1/2022).

Uang Tunai Semakin Langka

Pemerintah Taliban telah menerima tambahan 18 ton gandum dari Pakistan dan dijanjikan tambahan 37 ton gandum. Selain itu, Taliban sedang menjalankan negosiasi dengan India untuk mendapatkan 55 ton gandum.

"Kami punya banyak rencana untuk program 'food for work'," katanya.

Program "food for work" menyoroti kesulitan yang dialami pemerintahan Taliban, saat uang tunai di Afghanistan semakin langka.

Pemerintah Taliban kekurangan dana dan menghadapi dan krisis ekonomi yang memburuk akibat sanksi internasional terhadap para anggotanya.

Sanksi juga menyasar pembekuan aset bank sentral, dan penurunan bantuan internasional yang pernah menjadi tulang punggung ekonomi negara itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X