Seorang putri Arab Saudi, Basma binti Saud dan putrinya, telah dibebaskan dari penjara dengan keamanan tinggi setelah ditahan selama hampir tiga tahun tanpa dakwaan. Kabar itu dikonfirmasi oleh para pegiat kemanusiaan.
Putri Basma binti Saud ditahan pada Maret 2019 saat dia bersiap terbang ke Swiss untuk perawatan medis.
Mengutip BBC, Minggu (9/1/2022) tidak diketahui mengapa dia ditahan. Baik dia maupun putrinya, Suhoud, tidak didakwa dengan kejahatan apa pun.
Beberapa orang berspekulasi penahan dilakukan terkait dengan advokasinya tentang isu-isu kemanusiaan dan reformasi konstitusi.
Keluarganya mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sebuah pernyataan tertulis pada tahun 2020, bahwa hal itu kemungkinan besar disebabkan oleh catatannya sebagai pengkritik pelanggaran yang blak-blakan.
Baca juga: 23 Juta Penduduk Afghanistan Terancam Kelaparan, Indonesia Kirim Bantuan
Pendukung lain mengatakan, itu dikarenakan hubungan dekatnya dengan mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef, yang dilaporkan telah ditempatkan di tahanan rumah bawah tanah.
Pernah Mohon Dibebaskan
Putri Basma yang berusia 57 tahun memohon kepada Raja Saudi Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk dibebaskan pada April tahun lalu. Dia mengatakan tidak melakukan kesalahan dan kesehatannya terganggu.
Tidak diketahui perawatan apa yang dia cari di luar negeri ketika dia ditahan pada 2019.
Mengumumkan dia dibebaskan di Twitter, ALQST untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Putri Basma telah ditolak untuk menjalani perawatan medis yang dia butuhkan untuk kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, selama di penjara Al-Ha'ir, di pinggiran ibu kota.
"Selama penahanannya tidak ada tuduhan yang ditujukan padanya," tambah pernyataan ALQST.
