Mengandalkan Pisau Saku, Pria Australia Beradu Nyawa saat Melawan Buaya yang Menyeretnya

- Rabu, 10 November 2021 | 20:28 WIB
Ilustrasi pisau saku dan buaya. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Ilustrasi pisau saku dan buaya. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Perjuangan hidup seorang pria berusia 60 tahun di Australia menjadi perhatian publik. Pria itu berhasil keluar dari momen mengerikan berkat pisau sakunya.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (10/11/2021), pria tersebut dengan berani dan mengadu nyawanya saat melawan seekor buaya yang menyeretnya ke sungai.

Kronologi Penyerangan

Departemen Lingkungan dan Sains Queensland menerangkan bahwa pria tersebut sedang memancing di tepi bagian terpencil Sungai McIvor, dekat Hope Vale. Kejadian itu terjadi pada Rabu (3/10/2021) lalu.

Dikatakan bahwa pria tersebut melihat seekor banteng berdiri di bagian tepi sungai yang ingin dia tangkap, jadi dia mengusirnya. Saat dia bersiap untuk melemparkan talinya, seekor buaya menerjang keluar dari air dan menjatuhkannya.

Reptil itu kemudian menjepit rahangnya di sekitar sepatu botnya dan mulai menyeretnya ke tepi sungai. Dia meraih cabang bakau dan mencoba berpegangan, tetapi buaya itu berhasil menyeretnya, menuju air.

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Beruntung, pria tersebut berhasil mengambi; pisaunya dari ikat pinggangnya dan menikam kepala buaya itu sampai melepaskan kakinya.

Dia kemudian menyetir sendiri ke Rumah Sakit Cooktown dan dari sana dia diterbangkan ke Cairns, di mana dia masih belum pulih dari luka-lukanya.

Pasca Serangan Predator

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Berdasarkan laporan terbaru dari ABC Australia, Rabu (10/11/2021), Rumah Sakit Cairns telah mengkonfirmasi pria itu dalam kondisi stabil setelah digigit di kaki dekat Hope Vale, utara Cooktown.

Pakar Departemen Lingkungan dan Ilmu Pengetahuan berbicara dengan pria di rumah sakit dan menemukan luka-lukanya yang cukup berat dari serangan buaya. Mereka percaya predator itu tertarik ke daerah tersebut karena banteng.

Di samping itu, dari laporan yang dijelaskan jumlah buaya air asin telah meledak di Australia sejak mereka dinyatakan sebagai spesies yang dilindungi pada tahun 1971, dengan serangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Predator air asin itu dapat tumbuh hingga tujuh meter dan berat lebih dari satu ton. Hal itu juga dianggap pertumbuhan yang umum di Australia. Meski kematian akibat predator realtif jarang, pengunjung dan warga selalu diperingatkan untuk menjaga jarak dari saluran air yang dianggap berpenghuni, seperti buaya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X