Tak Bisa Bantu Semua Orang, Luhut: Saya Sedih dan Ingin Menangis

- Sabtu, 13 November 2021 | 15:06 WIB
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. (photo/Instagram/@luhut.pandjaitan)
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. (photo/Instagram/@luhut.pandjaitan)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedih dan ingin menangis bila tak bisa membantu orang yang butuh pertolongan.

Menurut Luhut, dirinya yang memiliki kekuasaan tinggi saja tak bisa menolong orang lain, apalagi yang tak punya kekuasaan.

"Saya sedih dan kadang mau menangis ketika ada orang yang saya tak bisa tolong. Padahal, saya katanya powerful dan sakti," ujarnya dalam acara pembukaan UMKM Toba Vaganza, Jumat (12/11/2021) kemarin.

Luhut mengatakan, kekuasaan tak lagi berlaku di masa krisis. Ia pun mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

 "Saya sudah minta tolong sana-sini, tapi saking penuhnya rumah sakit, tetap tidak dapat. Pandemi covid-19 ini belum selesai," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga membahas perkembangan perihal peluang kerja sama investasi dan produksi obat Molnupiravir dari perusahaan Merck asal Amerika Serikat. Luhut mengatakan bahwa pembicaraan kerja sama itu hampir menemui kesepakatan.

"Tadi malam saya bicara dengan Menteri Kesehatan Budi dan perwakilan Merck Industry. Kami hampir sepakat dan selesai, kita akan dapat pabriknya di Indonesia," katanya.

Apabila kesepakatan terjadi, Indonesia bisa sedikit bisa bernapas lega terkait penanganan pandemi covid-19.

"Molnupiravir ini bisa menolong pasien early stage dalam waktu lima harian dan obat ini success rate-nya cukup tinggi," tuturnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X