"RI Harus Siapkan Kekuatan Militer, Tak Boleh Tunduk dan Melempem pada China"

- Senin, 6 Desember 2021 | 18:13 WIB
Sejumlah prajurit TNI Angkatan Laut meneriakkan yel-yel saat mengikuti Upacara Hari Armada di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj)
Sejumlah prajurit TNI Angkatan Laut meneriakkan yel-yel saat mengikuti Upacara Hari Armada di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj)

Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan, menyatakan Indonesia harus meningkatkan kekuatan militer untuk menghadapi China. Hal ini terkait protes China terhadap pengeboran minyak dan gas yang dilakukan Indonesia di Laut Natuna. Bagi China, wilayah tersebut termasuk dalam nine dash line yang diklaim China sebagai wilayah mereka.

“Saya khawatir China juga sudah punya rencana tertentu untuk menegaskan klaimnya di wilayah absah di banyak negara, termasuk Indonesia. Bagi Indonesia, tidak ada langkah lain kecuali mempersiapkan kekuatan militer secara penuh untuk menolak semua klaim China itu. Indonesia harus tegas dan nyata bersiap-siap,” kata Syarief kepada wartawan, Senin (6/11/2021). 

Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dan agar China tidak semakin semena-mena terhadap Indonesia. Tak hanya TNI Angkatan Laut, Badan Keamanan laut (Bakamla), Pol Air, dan segenap komponen pertahanan lainnya juga harus dikerahkan secara optimal.

“Saya meminta pemerintah untuk bersikap lebih tegas dan menolak semua klaim China itu. Kita tidak boleh berdiam diri atas sikap agresif China yang kian terlihat,” ucap Syarief

Politisi Partai Demokrat ini juga mengatakan, Laut Natuna Utara merupakan zona eksklusif Indonesia yang kedaulatannya mutlak bagian dari NKRI. Termasuk dalam hal melakukan eksploitasi sumber daya migas yang ada, karena tidak ada satu negara pun yang berhak melarang, apalagi mengklaim wilayah ini.

Terlebih China mendasarkan klaim yang disebut Syaeif tak memiliki dasar sama sekali dalam hukum internasional. Sikap China ini juga disebut Syarief berbahaya, karena bisa saja klaim-klaimnya di masa depan melebar dari yang akhir-akhir ini terjadi.

“Ini tentu menjadi catatan penting atas relasi diplomatik Indonesia dan China. Benar bahwa China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, tetapi jangan lupa posisi Indonesia sangatlah penting dan strategis bagi China, terutama pasokan bahan baku dan komoditas. Indonesia juga adalah pasar yang besar bagi China. Jadi tidak ada alasan untuk kita tunduk dan melempem dari tindakan China yang semakin melampaui batas ini,” kata Syarief menjelaskan.

Artikel Menarik Lainnya :

DPR: China Ancam Indonesia, Minta Setop Bor Migas dan Protes Latihan Tempur TNI AD
China Ancam Indonesia Gegara Bor Minyak dan Latihan Tempur, Begini Reaksi Kemlu
Tegang di Natuna, China dan RI Justru Teken MoU Proyek Industri Migas Rp 21,6 Triliun

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X