Minta Akhiri Polemik Penunjukkan Maudy Ayunda Jadi Jubir G20, DPR: Beri Kesempatan

- Selasa, 19 April 2022 | 09:40 WIB
Maudy Ayunda. (Instagram/@maudyayunda)
Maudy Ayunda. (Instagram/@maudyayunda)

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi angkat bicara mengenai kritikan pemilihan Maudy Ayunda sebagai juru bicara dalam forum presidensi G20.

Sebagai anggota DPR yang membidangi urusan luar negeri, Bobby memandang pastinya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah mempertimbangkan banyak hal terkait penunjukkan Maudy Ayunda ini. 

“Ya kita tidak boleh pre-judging, Kemenkominfo saya rasa juga sudah mempertimbangkan banyak hal dalam penunjukan ini, tidak akan mau resiko mempermalukan Indonesia,” kata Bobby kepada Indozone, Selasa (19/4/2022).

Untuk itu, Bobby harap semua pihak dapat terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada Maudy Ayunda. Apalagi, jika melihat latar akademisnya yang bersangkutan, tak perlu diragukan lagi.

“Jadi berikan saja kesempatan pada Maudy Ayunda yang jejak rekam akademisnya juga impresif,” beber Bobby.

Dia ingin juga dalam ajang forum presidensi G20, anak muda Indonesia bisa memberikan kontribusinya. Sehingga tidak perlu ada lagi dipolemikkan ihwal penunjukkan Maudy Ayunda sebagai juru bicara.

“Dukung anak muda kita tampil di forum penting dunia. Tidak usah di polemikan anak muda kota atau desa, atau gender dan lain-lain,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya Pemilihan Ayunda Faza Maudya atau yang dikenal dengan sapaan Maudy Ayunda Sebagai juru bicara (jubir) untuk Presidensi G20 Indonesia, disorot hingga menuai kritik. Media asing asal Amerika Serikat, Bloomberg.

Dalam artikel berjudul "G-20 Role for 27-Year-Old Indonesia Singer Sparks Criticism" yang tayang hari ini, Senin (18/4/2022), Maudy Ayunda disebut menjadi bagian dari upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk merayu generasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi.

Maudy Ayunda bergabung dalam barisan selebriti, pendiri startup, hingga anak-anak konglomerat, yang dipercaya pemerintah untuk mempengaruhi generasi muda di Indonesia.

"Penunjukan simbolis ini merupakan bagian dari upaya meredam kritikan dari kaum muda terhadap isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan pelayanan publik," ujar peneliti politik LIPI Wasito Raharjo dalam artikel Bloomberg.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X