IPW: Kurang Cermat Jika Polisi Pakai Face Recognition Untuk Tetapkan Tersangka

- Jumat, 15 April 2022 | 15:51 WIB
Wajah Abdul Manaf (kanan) diperlihatkan Polda Metro saat konferensi pers. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Wajah Abdul Manaf (kanan) diperlihatkan Polda Metro saat konferensi pers. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Indonesian Police Watch (IPW) menyoroti tindakan Polda Metro Jaya yang sempat menetapkan Abdul Manaf sebagai tersangka pengeroyokan Ade Armando berdasarkan teknologi face recognition lalu kemudian diralat. IPW menilai teknologi itu tidak cukup kuat untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka.

"Penggunaan alat face recognition adalah instrumen bantu saja dalam penyelidikan tindak pidana, tidak dapat untuk semata-mata menetapkan status tersangka karena untuk menetapkan status tersangka harus melalui proses pemeriksaan dan ditemukan minimal dua alat bukti," kata Ketua Presidium IPW Sugeng Teguh Santoso saat dihubungi Indozone, Jumat (15/4/2022).

IPW menilai Polda Metro Jaya tidak cermat jika benar menetapkan seseorang menjadi tersangka hanya berdasar face recognition. Meski begitu, IPW memungkinkan ada tekanan dari publik hingga polisi bergerak sangat cepat membongkar kasus ini.

"Jadi IPW melihat terjadi kurang cermat saja mungkin karena tekanan publik yang kencang polisi bergerak cepat dan kurang cermat," beber Sugeng.

Baca Juga: Ade Armando Kini Alami Pendarahan Kandung Kemih, Apa Gejala & Resikonya Mengkhawatirkan?

Sebelumnya, Direktur Reserse Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat sebelumnya menyebut pihaknya sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Ade Armando. Polisi bahkan sempat membeberkan nama-nama keenam orang tersebut dan meminta mereka untuk menyerahkan diri.

"Kita tetapkan enam tersangka untuk perkara Ade Armando," kata Tubagus sebelumnya.

Salah satu foto dan nama yang dipamerkan yakni Abdul Manaf. Polisi sendiri sempat mendatangi Abdul di Karawang dengan tujuan awal melakukan penjemputan.

Rupanya, Abdul Manaf bukanlah pelaku pengeroyokan yang dicari oleh polisi. Polda Metro menyebut pelaku sesungguhnya menggunakan topi hingga hasil face recognition tidak akurat 100 persen.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X