Hasil awal percobaan oleh ilmuwan Jerman menunjukkan bahwa dosis pertama vaksin AstraZeneca (AZ) dan dosis kedua vaksin BioNTech (BNT), masih terlalu kecil.
Dikutip dari kantor Berita Pusat Taiwan melaporkan bahwa rumah sakit Charité di Berlin menyatakan bahwa hasil percobaan awal menunjukkan bahwa respon imun kedua vaksin dalam tubuh manusia setara atau bahkan lebih kuat daripada orang yang menerima kedua dosis vaksin Pfizer.
Eksperimen di University of Saran juga mendapat hasil serupa dan para ahli menemukan bahwa orang yang menerima dosis pertama AZ dan dosis kedua BNT memiliki 10 kali antibodi dalam tubuh mereka dibandingkan dengan mereka yang menerima kedua dosis AZ atau sebaliknya.
Meski hanya 250 orang yang berpartisipasi dalam uji klinis ini, hasilnya belum ditinjau oleh para ahli.
Profesor imunologi di Saran University yang memimpin eksperimen itu mengatakan, jika tim peneliti lain mendapatkan hasil serupa, saya yakin civitas akademika akan serius mempelajarinya.
Robert, otoritas berwenang Jerman untuk pencegahan pandemi. Berdasarkan pendapat ahli dan penilaian risiko, komite vaksinasi di bawah Institut Koch merekomendasikan agar masyarakat dapat mencampur vaksin pada 1 April.
Orang di bawah 60 tahun yang menerima dosis pertama vaksin AZ dapat menerima dosis kedua dari vaksin BNT 12 minggu kemudian.
