Rusia memulai produksi rudal hipersonik Tsirkon untuk angkatan laut mereka. Agensi berita Rusia, TASS, melaporkan proyek tersebut akan dikerjakan Military-Industrial Corporation Research and Industrial Association of Machine Building (MIC NPO Mashinostroyenia).
“Produksi serial rudal Tsirkon sedang berlangsung di NPO Mashinostroyenia, meskipun uji coba peluncuran produk ini di permukaan akan terus berlanjut,” kata sumber TASS dikutip Indozone pada Minggu (28/11/2021).
Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Vladimir Putin, yang menyebut rudal Tsirkon akan segera siaga tempur di angkatan laut Rusia mulai tahun depan. Pada 3 November lalu, Putin menyebut uji coba rudal jelajah hipersonik Tsirkon telah hampir selesai.
Meski demikian, masih akan ada beberapa percobaan peluncuran Tsirkon di permukaan yang akan dilakukan. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada 18 November lalu melaporkan uji coba Tsirkon di Laut Putih berjalan sesuai harapan. Rudal tersebut meluncur dengan baik dan mengenai sasaran yang ditargetkan.
Awal pekan ini, Rusia akan kembali melakukan uji coba Tsirkon dari kapal selam bertenaga nuklir Yasen M. Pada 4 Oktober lalu, kapal selam bertenaga nuklir Severodvinsk telah sukses membawa Tsirkon ke dasar Laut Putih.
Kesuksesan Rusia dalam mengembangkan rudal hipersonik ini telah menjadi ancaman bagi Amerika Serikat (AS), yang ketinggalan dalam pengembangan proyek serupa. AS sebelumnya mengaku tak dapat menandingi rudal hipersonik milik China, meskipun saat uji coba rudal tersebut masih melenceng dari target.
Sementara itu, rudal hipersonik Rusia berhasil mengenai sasaran dan dapat menyerang target pada jarak lebih dari 1.000 km. Tsirkon juga memiliki kemampuan terbang yang sangat cepat, yaitu hingga 9 Mach atau sembilan kali kecepatan suara.
