Berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan membuat Muhammad Jati Kusuma harus membantu keuangan keluarga sedari kecil. Siswa SMKN 6 Kota Bekasi itu sudah harus membanting tulang sejak duduk kelas 3 SD.
Menurutnya, aktivitas tersebut harus dilakukan untuk membantu kebutuhan keluarga. Apalagi dia anak sulung dengan empat orang adik yang masih kecil. Paling tidak, Jati bisa mendapat uang jajan untuk sehari-hari.
Oleh ibunya, Jati kecil dibekali jamur crispy yang telah dibungkus dalam plastik kecil. Ia membawanya ke sekolah untuk dijual ke teman-temannya.
"Dulu ibu dagang keliling, terus saya dibuatin jamur crispy, dijualin dua ribuan di sekolah," kata Jati kepada Indozone, Jumat (26/11/2021).
Jati menawarkan barang dagangannya di sela-sela kegiatan sekolah. Dia mengaku tak malu menjalani yang aktivitas yang dilakukan hingga kelas IX SMP. Dia bahkan secara terang-terangan meminta teman-temannya untuk membeli barang dagangannya.
Sehari-hari, Jati mengaku hanya membawa sepuluh bungkus jamur crispy untuk ditawarkan pada teman-temannya di sekolah. Namun saat ada kegiatan di sekolah, dia bisa membawa hingga ratusan bungkus jamur crispy.
"Kalau ada acara saya bawa 250 bungkus, saya minta temen-temen bantuin jualin. Alhamdulillah habis terus," katanya.
Kini, Jati yang duduk di kelas XII tengah fokus berjualan perlengkapan rumah tangga secara online di sebuah market place. Meski baru dijalani di masa pandemi, Jati melihat peluang besar dari usahanya ini.
Apalagi saat Ramadan, dia mendapat pemasukan lumayan dari usaha barunya ini. Jati menyebut, saat ini dirinya bisa mengantongi Rp11 juta setiap bulan dari berjualan online.
"Bulan puasa alhamdulillah rame banget. Kalau orang pada ngeluh enggak punya duit pas lebaran, karena PSBB kan, saya dapat banyak. Alhamdulillah," ucapnya.
Artikel Menarik Lainnya :
- Sultan! Pengusaha di India ini Pesan Masker Berlapis Emas, Harganya Rp109,1 juta
- Kemenpora Dorong Para Pemuda Berwirausaha Ciptakan Lapangan Kerja Baru
- Tumbuhkan Wirausaha, Kemenperin Gandeng Anak Muda
