China telah mengesahkan undang-undang pendidikan keluarga yang mewajibkan orang tua dan wali mengurangi pekerjaan rumah dan les privat pada anak-anak.
Orang tua atau wali juga harus mencegah anak-anak mereka menjadi kecanduan video game, menurut kantor berita Xinhua.
Undang-undang tersebut disahkan oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional pada hari Sabtu (22/10/2021).
Teks lengkap undang-undang belum diterbitkan, tetapi diskusi Komite Tetap sebelumnya telah mengindikasikan bahwa undang-undang tersebut dirancang untuk memastikan perkembangan anak yang sehat dengan mendorong orang tua dan wali untuk memelihara dan membimbing moral, perkembangan intelektual, dan kebiasaan sosial mereka.
Baca juga: China Adopsi Aturan Baru, Hukum Para Orang Tua Atas Perilaku Buruk Anak-anak Mereka
Berita tentang pengesahan undang-undang tersebut telah dilihat lebih dari 33 juta kali dalam waktu tiga jam di platform media sosial China, Weibo.
Undang-undang ini banyak dipuji masyarakat China sebagai langkah untuk mendorong pengasuhan yang baik sementara yang lain mempertanyakan apakah hal tersebut dapat mencapai tujuan.
"Krisis yang dihadapi pendidikan keluarga saat ini mempengaruhi perkembangan mental dan fisik yang sehat dari anak-anak," tulis komentator Deng Boyun di Weibo pada hari Sabtu, dikutip Bangkok Post.
Namun, banyak juga pengguna media sosial yang khawatir undang-undang itu melampaui batas kehidupan pribadi keluarga, dan dapat memiliki efek yang tidak diinginkan untuk menunda orang memiliki anak.
China juga secara berturut-turut membatasi akses anak di bawah umur ke game online dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Agustus, Administrasi Pers dan Publikasi Nasional membatasi perusahaan game untuk memberikan layanan kepada anak-anak selama satu jam antara jam 8 dan 9 malam pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
