Guru Besar UIN Ar Raniry Sebut Hoaks Lebih Kejam dari Pembunuhan

- Minggu, 18 April 2021 | 15:27 WIB
Guru Besar UIN Ar Raniry Prof Syahrizal Abbas. (ANTARA)
Guru Besar UIN Ar Raniry Prof Syahrizal Abbas. (ANTARA)

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Prof Syahrizal Abbas menyatakan kegiatan menyebar informasi bohong atau fitnah (hoaks) merupakan suatu  perbuatan yang lebih kejam dari pembunuhan.

“Ajaran agama maupun hukum negara melarang penyebaran informasi bohong maupun fitnah, sebab fitnah itu dampaknya berbahaya sekali. Dalam Alquran mengatakan bahwa Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” kata Syahrizal Abbas di Takengon, Sabtu (18/4/2021).

Syahrizal kemudian menjelaskan ciri orang muttaqin lainnya adalah orang yang saat mendapatkan informasi, dia akan selalu melakukan pemeriksa kembali kebenarannya.

“Orang yang berpuasa ketika mendapat informasi dari mana saja maka orang tersebut akan memeriksa, dia akan mengecek ulang dari mana informasi itu, betulkan informasi itu? Kalau tidak jangan sebarkan kepada orang lain, karena risiko itu besar. Fitnah itu besar sekali dampaknya,” kata Prof Syahrizal.

Menurutnya, sejarah telah membuktikan betapa berbahaya pengaruh informasi bohong.

Prof Syahrizal menuturkan, di banyak peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah tentu ada yang menang dan ada juga yang kalah. Salah satu faktor kekalahan karena munculnya informasi bohong seperti peristiwa Perang Uhud.

Karena itu, ia berharap ketika mendapat informasi mengenai COVID-19 mengenai masker, harus dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X