Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menginformasikan bahwa sampai saat ini di Indonesia masih belum ditemukan varian Corona B1351 asal Afrika Selatan (Afsel) dan Varian P1 asal Brasil.
Saat ini, hanya varian Corona yang menjadi perhatian WHO yang sudah masuk ke Indonesia adalah B117 asal Inggris dan Nigeria, varian P2 asal Brasil, dan P3 asal Filipina dan Jepang. Diketahui, pada Januari 2021, ada 10 orang yang terinfeksi varian B117.
"Kita juga mendengar ada mutasi B1351 Afrika Selatan namun belum ditemukan di Indonesia, ada juga varian P1 yang ditemukan di Brasil atau Jepang namun juga belum ditemukan di Indonesia," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, Minggu (18/4/2021).
Pemerintah saat ini terus berusaha melakukan pelacakan mutasi virus COVID-19 lewat whole genome sequencing terhadap 990 spesimen. Satgas COVID-19 juga memperketat pintu masuk negara.
Orang-orang yang baru masuk ke Indonesia juga diwajibkan melakukan tes swab dan karantina sebelum akhirnya beraktivitas.
Sebelumnya, juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Virus Corona baru yakni Corona B1525 ditemukan di Indonesia. Virus tersebut 'diimpor' dari Malaysia.
Disebutkan bahwa orang yang terinfeksi berada di Batam dan sudah masuk ke Indonesia sejak Februari lalu. Namun karena beragam proses hingga hasil genome sequencing yang dilakukan di laboratorium, baru terungkap jika infeksi pasien merupakan varian baru.
Nadia mengungkapkan bahwa varian baru tersebut tak begitu ganas seperti Corona B117. Kendati demikian, sejumlah pakar mengatakan bahwa virus tersebut mengandung mutasi E484K atau 'Eek'.
