Mediasi Dengan Luhut Batal, Ternyata Fatia Minta Penundaan

- Selasa, 23 November 2021 | 23:30 WIB
Kiri: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bantah raup untung bisnis tes PCR. (Dokumentasi Humas Menko Marves). Kanan: Fatia (Foto: INDOZONE/Wildan)
Kiri: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bantah raup untung bisnis tes PCR. (Dokumentasi Humas Menko Marves). Kanan: Fatia (Foto: INDOZONE/Wildan)

Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti angkat bicara terkait batalnya proses mediasi kasus berita bohong yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Fatia menyebut pada dasarnya dirinya ingin dimediasi dengan Luhut.

"Bersedia (dimediasi) tapi saya minta penundaan saja dan penundaan permohonannya sudah diberikan. Polisi juga sudah konfirmasi oke, terima kasih, tapi ternyata tetap diadakan di tanggal 15, Senin," kata Fatia kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Fatia menyebut dirinya tidak bisa hadir memenuhi undangan mediasi karena hal yang tidak bisa ditinggalkan. Dirinya pun mengaku juga sudah bersurat ke pihak Polda Metro Jaya terkait ketidakhadirannya dalam jadwal mediasi.

"Surat permohonan sudah disampaikan ke pihak polisi tapi entah kenapa pihak kepolisian pada saat itu bilang saya tidak memberikan konfirmasi apapun sedangkan saya punya bukti-buktinya ada chat yang memang saya sudah memberikan permohonan penundaan sampai Minggu ini," beber Fatia.

BACA JUGA: Haris Azhar Sebut Siap Buka Data di Pengadilan Soal Bisnis Tambang Luhut di Papua

Lebih jauh Fatia menyebut kasus ini sudah tidak ada proses mediasi lagi. Meski begitu, dirinya tidak keberatan jika kasus ini berlanjut ke pengadilan dan persidangan.

"Jadi jika ingin dibuka ke pengadilan kami siap dan kami sudah siapkan berbagai data yg memang sudah dipersiapkan untuk roses tersebut," kata Fatia.

Sekedar informasi, kasus ini bermula dari adanya unggahan video berjudul 'Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya' yang diunggah di akun Youtube Haris Azhar. Video tersebut berisi wawancara bersama Fatia.

Dalam video tersebut membahas hasil riset sejumlah organisasi termasuk KontraS tentang bisnis para pejabat atau purnawirawan TNI di balik bisnis tambang emas atau rencana eksploitasi daerah blok Wabu di Intan Jaya, Papua.

Singkat cerita, nama Luhut dibawa-bawa dalam hal ini. Pihak Luhut sendiri sudah lebih dulu melakukan somasi terkait video ini hingga akhirnya memutuskan untuk melaporkan keduanya ke Mapolda Metro Jaya dengan tudingan pencemaran nama baik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X