Komisi III DPR Ungkap Hasil Kunjungan ke Desa Wadas: Pertanyakan Tambang Batu Andesit

- Jumat, 11 Februari 2022 | 15:31 WIB
Spanduk penolakan tambang di Desa Wadas. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Spanduk penolakan tambang di Desa Wadas. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengungkapkan hasil kunjungan pihaknya ke Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Salah satu temuannya yakni mempertanyakan rencana pertambangan batu andesit untuk Bendungan Bener di desa Tersebut.

Arsul berujar bahwa Komisi III telah menemui warga Desa Wadas yang pro ataupun kontra terhadap pertambangan batu andesit.

Ia juga meminta pemerintah segera menjelaskan mengapa membangun tambang batu andesit di Desa Wadas.

"Tentu kan harus dijelaskan kenapa pilihan pemerintah itu kok mengukur membebaskan tanah, gak membeli batunya saja setelah itu dikembalikan. Ini kan hal-hal yang harus dijelaskan," jelasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/1/2022).

Arsul menyebut bahwa ada pembangunan bendungan di tempat lain, namun hanya membeli batuannya saja kepada warga.

Baca juga: Dijagokan Menang Oscars 2022, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Film 'Drive My Car'

"Di tempat lain termasuk ketua rombongan kami Pak Desmond menyampaikan di dapilnya di daerah Banten itu ada bendungan, batunya beli dari masyarakat. Jadi bukan kemudian tanah masyarakat yang ada batunya itu kemudian dibebaskan," kata Arsul.

Komunikasi Tak Berjalan Baik

Komisi III juga menyoroti komunikasi antara pemerintah dengan Warga Desa Wadas yang dianggap tidak berjalan dengan baik.

"Tentu yang ada dalam bayangan warga masyarakat yang menolak itu adalah bahwa nanti kalau dilakukan penambangan batu di Wadas itu akan merusak lingkungan mereka, padahal lingkungan mereka itulah tempat mereka warga menolak menggantungkan hidup," ungkap Arsul.

Sehingga, kata Arsul, permasalahan pokok bukan lagi tindakan aparat Kepolisian terhadap Desa Wadas. Pasalnya hal itu akan diurus oleh Komisi III yang bermitra dengan Polri.

Ia menyarankan agar aparat Kepolisian dapat menjadi jembatan dalam melakukan komunikasi antara warga dengan pemerintah.

“Jembatan termasuk komunikasi, karena ini yang kami alami sendiri ketika bertemu di sana terutama warga yang kontra yang pertemuannya dengan ngobrol dengan duduk santai, warga menyampaikan keberatan-keberatan, yang hemat saya itu dengan bijak bukan dengan tekanan bukan dengan preasure terkait dengan konsen kekhawatiran mereka," jelas dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X