Kubu Bambang Soesatyo mengancam akan menggelar musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar tandingan, jika DPP yang dipimpin Airlangga Hartarto melakukan pelanggaran terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Munas bakal digelar pada 3-6 Desember di Jakarta.
"Kami pastikan bahwa pengurus DPP di barisan pendukung Bamsoet, siap melaksanakan atau menggelar Munas yang sesuai dan atau tidak bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar," ucap Juru Bicara Utama Tim Bamsoet, Viktus Murin, di Jakarta, Selasa (25/11).
Menurutnya, loyalis dan pendukung Airlangga Hartarto telah mendominasi susunan panitia Munas. Adapun kubu Bamsoet tidak dilibatkan dalam kepanitiaan Munas Golkar.
Viktus meminta agar menjalankan tahapan sesuai perintah Bab XIV, Pasal 50, mengenai Pemilihan Pimpinan Partai.
"Anehnya, sampai dengan hari ini, tahapan proses pemilihan yang diawali dengan tahapan penjaringan justru belum berlangsung sama sekali. Padahal, Munas sudah sangat dekat atau mepet waktunya. Seharusnya tahapan penjaringan calon-calon ketua umum sudah mulai dilakukan," jelasnya.
Viktus mengatakan jelang Munas banyak tahapan dan proses persiapan pelaksanaannya mengalami banyak anomali, atau keanehan yang melenceng dari substansi ketentuan (AD/ART) Golkar.
"Kami menyaksikan dan merasakan adanya intrik-intrik politik yang tidak elok dari rezim Ketua Umum Airlangga Hartarto yang bertendensi memanipulasi makna musyawarah untuk mufakat sebagai aklamasi dan atau calon tunggal," ujarnya.
Viktus juga memastikan Bamsoet tidak akan menghadiri Munas yang digelar kubu Airlangga Hartarto, jika dalam pelaksanaannya melanggar AD/ART Partai.
"Kalau melanggar anggaran dasar buat apa ikut. Pertanyaan berikutnya kapan? segera. Kalau Munas ini 3-6 Desember, kami segera. Kalau kamu tidak menyelenggarakan Munas yang sesuai AD/ART, kami buat," tegasnya.
