Pemerintah telah menyiapkan tiga desain awal soal infrastruktur untuk ibu kota negara yang baru. Rencananya, sejumlah program itu bakal rampung pada 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan langkah pertama yang dilakukan pemerintah adalah memetakan tempat-tempat untuk menunjang aktivitas pemerintahan.
"Setelah ditetapkan lokasinya baru, kami desain kawasannya, dimana untuk meletakkan tata ruangnya, RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungannya). Kami akan selesaikan 2019 ini, atau minimal sampai 2020," ujar Basuki.
Kemudian, pemerintah menyiapkan desain kedua yang berkaitan dengan jalan dan air, termasuk bendungan. Bahkan, Basuki mengatakan pihaknya sudah mendapatkan lokasi bendungan untuk melayani ibu kota negara yang baru ini.
"Nanti pada 2020, kalau tadi Bapak (Presiden) bilang akhir atau mungkin pertengahan 2020, desain and pembangunan itu (jalan hingga air) kami mulai," tutur Basuki.
Adapun desain ketiga ibu kota baru adalah pembangunan gedung-gedung pemerintahan. Kementerian PUPR membutuhkan ide-ide arsitektural yang matang, sehingga sejumlah bangunan itu bisa digunakan jangka panjang.
"Konstruksinya kira-kira memakan waktu 3-4 tahun untuk bisa melesaikan jalan atau jembatan, waduk, air, sanitasi, kemudian untuk gedung-gedung. Sehingga target 2023, 2024 mulai ada pergerakan ke sana," ujar Basuki.
