Wanita di China Mencari Donor Sperma Hingga ke Luar Negeri

- Senin, 9 Desember 2019 | 15:57 WIB
Dok. Morula IVF/Ilustrasi/Theverge
Dok. Morula IVF/Ilustrasi/Theverge

Sebelumnya, pemerintah China melarang warganya mengakses bank sperma dan melakukan treatment IVF. Karena aturan tersebut, para wanita lajang di China mencari donor sperma hingga ke luar negeri.

Salah satu wanita yang mencari donor sperma tersebut adalah Xiaogunzhu (39). Ia mengaku sangat ingin memiliki anak.

Xiaogunzhu memilih Amerika untuk mencari donor sperma. Keputusannya untuk memiliki anak pun sudah bulat, sehingga ia bela-belain terbang ke Amerika untuk mendapatkan keturunan.

"Banyak wanita yang tidak ingin menikah, maka dari itu mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis dasar ini," kata Xiaogunzhu.

Xiaogunzhu sendiri saat ini sudah memiliki seorang anak yang kini usianya sudah memasuki sembilan bulan. Bayi tersebut dinamai Oscar.

Diketahui, dalam lima tahun terakhir ini, tingkat pernikahan di China menurun. Sosiologis Sandy To mengungkapkan alasannya. Menurut dia, para wanita professional di China kerap didiskriminasi saat mencari pasangan hidup.

Mereka kesulitan mendapat pasangan karena tingkat pendidikan dan ekonomi mereka yang lebih tinggi dari para lelaki.

Bahkan, diprediksikan bahwa jumlah permintaan donor sperma ke luar negeri akan mencapai US$1,5 miliar pada tahun 2022 mendatang.

Sementara itu, Departemen Kesehatan Nasional China mengatakan, tujuan bank sperma ialah untuk mengobati infertilitas sekaligus untuk mencegah penyakit genetik.

Namun, wanita yang belum menikah tidak diperbolehkan untuk menerima donor sperma oleh pemerintah.

"Kami ingin membantu para wanita lajang ini, tetapi sayangnya kami benar-benar dibatasi secara politis," ujar Liu Jiaen selaku direktur rumah sakit kesuburan di Beijing.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X